Apa kabarmu, tuan?
Lama sudah tidak memorak-porandakan
Sampai aku heran
Masihkah egomu menawan?
Mungkin engkau lupa
Terakhir menyimpan lara di mana
Atau masih mencari
Sesuatu yang takkan kembali
Sungguh! Ini hanyalah sebuah gaduh
Kangen berseteru memulai lagi perang itu
Duniaku sepi tanpa kamu
Sampai aku menari-nari bersama debu
Memakamkan mimpi
Setelah hati kalah oleh sepi
Dimenangkan emosi
Lalu, tuan pergi
Seperti biasa, entah ke mana
Tinggalkan luka yang masih sama
Tahukah? Kemarin ...
Gerimis membatin
Rintiknya turun tragis
Menangis, dilumat waktu nan sadis
Engkau peduli?
Ah! Kurasa tidak sama sekali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H