DOA-DOA YANG CAHAYA
Seketika menjadi sunyi di sini
Saat seseorang memeram mimpi
Pada dadanya yang semesta
Kemudian hujan berhenti di mata
Seperti menghikmati yang tak bertepi
Apalah riuh denting cangkir kopi
Selain doa yang cukup menyala
Rebah di kedua telapak tangannya
Ini tentang keheningan pagi
Seseorang dengan pikirannya sendiri
Namun segala yang cahaya
Telah mampu meredam rapuhnya
Sumedang, 25 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H