Lihat ke Halaman Asli

Itha Abimanyu

TERVERIFIKASI

Penulis

Puisi: Mengunyah Kepedihan

Diperbarui: 25 Desember 2022   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi panci kosong di dekat bara api. Sumber: Pexels/Emir Kaan Okutan

MENGUNYAH KEPEDIHAN

Gerimis turun di mata perempuan itu
Seorang lelaki pulang tanpa uang saku
Sedang tungku belumlah menyala
Perut mereka tak henti bersuara

Seorang lelaki menjadi begitu kecemasan
Dipeluknya perempuan membekukan deraian
"Kita panaskan lagi kenangan." Lelaki berkata.
Perempuan beranjak sambil menggenggam doa

Semangkuk duka dilahap berbarengan
Keduanya khusyuk mengunyah kepedihan
Sesekali, perempuan menengok ke arah luar jendela
"Siapa tahu ada yang menjajakan bahagia," ucapnya.

Sumedang, 3 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline