LUKA DIBALAS LUKA
Luka yang kau torehkan teramat dahsyat
Laksana ombak menerjang hebat
Aku lemah dan tak berdaya
Pasrah, berserah pada nyata
Ternyata waktu tak bisa hapuskan pilu
Aku rapuh, mengeluh sesuatu
Mengumpat hari-hari sepi
Tiada kedamaian dalam diri
Di suatu ketika ...
Setelah satu dasawarsa kemarin merana
Kabar dari kolega membuat mata berkaca
Akhirnya, kau terluka olehnya
Begitu indah nasib kita
Dulu aku luka dan kini kau terluka
Tak ingin berkata apa-apa
Hanya,"Marilah berkaca."
Sumedang, 20 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H