Lihat ke Halaman Asli

Itha Abimanyu

TERVERIFIKASI

Penulis

Dialah yang Kupilih

Diperbarui: 25 Mei 2024   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

DIALAH YANG KUPILIH

'Cinta itu butuh kesabaran, sampai di manakah kita harus bersabar mempertahankan cinta?'

Hari itu aku dan dia berjanji untuk menjaga cinta yang telah terbina. Aku menjadi perempuan yang paling bahagia, pernikahan kami seadanya namun penuh arti. Dia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu. 

Kisah cinta kami menemui banyak konflik seperti serial Mahabharata. Namun, kini kami bahagia walau sederhana dengan kedua buah hati kami.

Brak! Suara angin menampar jendela, terdengar engsel tuanya berdecit. Di luar sana hujan deras sekali, tak ada bintang dan rembulan memeluk malam, yang ada hanya gelap beserta nyanyian titik-titik air yang semakin riuh.

Gelap malam ini membuatku terlena dalam sebuah kenangan, kenangan yang tak mungkin bisa terlupa.

"Ah ... hujan! Kau membawa kenangan beberapa tahun silam muncul kembali ke permukaan," lirih hatiku berkata.

***

"Tolol kamu!" Ibu memarahiku, matanya seperti hendak keluar karena terbelalak terlalu lebar.

"Kau anak yang tak tahu diuntung," Bapak menimpali.

"Kami sekolahkan kau hingga sarjana, lalu kenapa kau memilih dia, dia sopir kita, Anggi ...." Ibu menunjuk Mas Rudi yang duduk di sampingku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline