Lihat ke Halaman Asli

Bambu: “Katun Baru”

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Rumput raksasa yang lebih dikenal dengan nama bambu merupakan tanaman yang sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Di seluruh pelosok tanah air, tanaman ini bisa tumbuh dengan baik dan mempunyai sebaran yang sangat luas. Bambu biasa ditemukan liar atau ditanam di kebun. Menurut beberapa penelitian, ada sekitar 1.500 jenis bambu di seluruh dunia. Indonesia sendiri memiliki 157 jenis yang 60 hingga 70 jenisnya merupakan khas asli Indonesia dan tidak ada di negara lain.Berdasarkan perkiraan potensinya di Indonesia, sekitar 13 jenis tanaman bambu tumbuh dan telah lama dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat pedesaan, terutama jenis-jenis Gigantochloa, Bambusa dan Dendrocalamus.

Bambu diyakini memiliki beragam manfaat. Salah satu pemanfaatan bambu adalah sebagai bahan baku pakaian. Pada salah satu presentasinya yang berjudul“Pengembangan Bambu Secara Berkelanjutan di Indonesia”, Prof. Sarwono Kusumaatmadja menyampaikan bahwa bambu bisa digunakan sebagai bahan baku pakaian dengan berbagai keunggulan. Dengan istilah pakaian = “katun baru”, beliau menjelaskan keunggulan pakaian berbahan baku bambu tersebut antara lain :

Tidak memerlukan pestisida (kapas membutuhkan pestisida kimia sebesar 16%)

Dapat terurai 100% (biodegradable)

Memerlukan hanya sedikit air (tidak membutuhkan irigasi)

Menyerap 35% lebih banyak CO2 dibandingkan tanaman lain

Nyaman (lebih lembut, karena dari serat mikro bulat)

Menjaga temperatur (3°C lebih hangat /lebih dingin dari katun)

Melindungi dari bakteri dan jamur

Sifat antibakteri membuat baju dari bambu sangat menyerap, menjaga kelembaban

Sebuah kemeja berbahan katun membutuhkan 600 liter air untuk penanaman kapas, sementara kemeja dari bahan bambu hanya mememerlukan air setengahnya saja!

Data ini memberikangambaran bahwa, bambu merupakan tanaman potensial untuk dikembangkan. Dengan berbagai keunggulan tersebut, bambu tidak seharusnya dipandang sebagai tanaman pedesaan yang hanya berguna untuk pagar, pembuatan kandang hewan dan lain-lain. Pandanglah bambu sebagai tanaman yang sangat berguna bagi kelajutan kehidupan kita dimasa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline