Lihat ke Halaman Asli

Ita Siregar

Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Wisata Air Danau Toba

Diperbarui: 29 Desember 2022   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Teman saya asal Solo akan berlibur ke Balige bersama istri dan dua anak remaja mereka. 

Tolong atur agenda asyik buat kami, ya, katanya.

Hmm,... saya pikir-pikir, wisata berkapal ke beberapa spot  seputaran Danau Toba, akan menarik. Ini adalah pengalaman pertama mereka berjumpa Danau Toba.

Mereka menginap di Mutiara Balige Hotel. Dan hotel itu memiliki fasilitas kapal cepat berkapasitas 6 orang, untuk disewa.

Teman saya dan keluarga tiba di bandara Silangit pukul 8 pagi. Dari sana berkendara ke Hotel sekitar 45 menit. 

Kapal sudah dipesan. Pukul 10 kami sudah di kapal. Kusnandi, operator kapal, membagikan pelampung jingga untuk kami kenakan. Ia sudah mengisi penuh 3 tank bahan bakar, masing-masing berkapasitas 25 liter.

Supaya ajeg 6 orang, saya mengajak Grace, seorang kawan. Menurut Kusnandi, bila penumpang lebih dari 6 orang, berpengaruh pada laju kapal. 

Pukul 10 kapal meninggalkan dermaga hotel. Permukaan danau tenang. Udara bersih. Langit di atas putih tertutup awan. 

"Malah enak cuaca begini. Adem. Kalau siang matahari terik, panas juga," ujar Kusnandi tertawa.

Kapal cepat modern ini masih gres, baru beroperasi satu tahun. Kecepatannya 6 knot per jam alias 11 kph. Kusnandi menetapkan laju di 5 knot. Posisi duduk 2 orang di depan kemudi dan 4 di belakang. Saya duduk di samping operator karena ingin sekaligus bertanya-tanya.

Destinasi pertama kami Dapdap, penginapan eksotis di tepi Danau. Di sini ada rumah pohon, bila tertarik penumpang bisa turun dan menjajal naik ke rumah pohon. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline