Lihat ke Halaman Asli

Ita Siregar

Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Sarapan di Chennai

Diperbarui: 22 November 2022   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ketika mendapat undangan untuk menghadiri satu konperensi di India, saya segera mencari tahu, di mana saja bisa mendapatkan visa India. Ternyata ada Konsulat Jenderal India di Medan.

Sudah tiga tahun ini saya tinggal di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. KTP saya Jakarta. Dengan situasi saya, saya bisa mengajukan visa India di KonJend dengan melengkapi surat keterangan domisili.

Menjelang keberangkatan tanggal 20 November 2022, visa saya keluar. Medan bisa menerbitkan visa India karena mungkin banyak orang India -yang bahkan sudah menjadi Indonesia- di kota Medan. Bahkan ada kampung khusus India di Medan, yaitu Little India. Warga Medan pun merayakan diwali, satu festival India. 

Sekarang, saya perlu rupee. Mata uang India. Maka ditemani seorang teman saya mencari tempat menukar uang. Ternyata tidak ada Money Changer yang menyediakan rupee India. Mungkin ada tapi sulit, kata petugasnya Kalau pun ada jasa ketersediaan rupee dalam bentuk pecahan kertas 500 dan 2000. 

Lucu juga. Padahal Medan menyediakan layanan penerbangan ke Mumbai, meski tidak langsung.

Akhirnya, tentang rupee, saya menitip kawan yang sama-sama akan ke konperensi yang sama di India. Dia berangkat dari Jakarta. 

Saya tiba satu hari lebih dulu dari kawan saya itu.  Dari Medan saya ke Kuala Lumpur Malaysia, lanjut ke Chennai. Di Chennai saya transit 10 jam.

Dan di sinilah, di Chennai, saya lapar. Makan terakhir saya di Medan sepuluh jam lalu. Bagaimana akal? Saya tak punya rupee.

Menuju keluar bandara, ada Money Changer yang ada tukar ke uang rupee. Saya punya 20 dollar Amerika. Saya tukar menjadi 500 rupee. 

Di luar bandara, ada beberapa konter kedai makanan India. Yang menarik perhatian saya Sangeeta Veg. 

Masih jam 7 pagi. Mereka baru menyediakan pongal, bubur nasi padat yang dicampur banyak rempah dan dengan tiga macam chutney: kari, tomat, kelapa. Rasanya gurih dan lembut di lidah. Kesemuanya saya suka rasanya. Kecuali rasa kari dan tomat, chutney kelapa parut disajikan dingin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline