Lihat ke Halaman Asli

Kenaikan BBM dan Hari Kesehatan: Sekali Mendayung 2-3 Pulau Terlampaui

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : abangdani.files.wordpress

[caption id="" align="aligncenter" width="373" caption="Sumber : abangdani.files.wordpress"][/caption]

Hari ini masyarakat dihebohkan dengan ‘isu’ kenaikan BBM yang kini buka hanya sekedar ‘isu’ namun kenyataan. Faktanya, banyak aktivis mahasiswa sibuk menolak kenaikan BBM, Ibu rumah Tangga mengeluhkan akan kenaikan bahan pangan dan sembako. Kepala rumah tangga sibuk memikirkan ‘Cukupkah upah hingga akhir bulan?’. Saya pernah berada di posisi aktivis yang menolak kenaikan BBM , Saya pernah memikirkan uang bulanan yang tidak cukup sampai akhir bulan. Saya juga pernah memikirkan kebutuhan apa yang harus dikurangi

Kali ini saya tidak akan mengeluhkan hal itu. Saya sibuk memikirkan apa dampak dari kenaikan BBM di bidang lain, terutama bidang Kesehatan.

Sederhana saja, Kementerian kesehatan Indonsia sedang berusaha keras untuk meningkatkan cakupan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Indonesia. Pak Presiden yang terhormat telah mempermudah kerja petugas kesehatan. Dengan adanya kenaikan BBM akan memicu kenaikan harga harga lainnya termasuk bahan makanan dan pakaian. Maka pencapaian PHBS dapat segera terwujud. .

Untuk menghemat bahan bakar, mengurangi polusi dan mewujudkan Indonesia sehat. Yang biasanya naik motor, naik mobil, naik becak (Becak di medan pakai bensin) dapat mencoba alternative lain sebagai sarana transportasi. Penggunaan sepeda atau jalan kaki menjadi alternative yang baik, selain menanggulangi kenaikan BBM, mengurangi polusi, dan kemacetan, kebutuhan aktifitas fisik pun terpenuhi.

Biaya susu formula bayi dapat dihilangkan dengan memberikan bayi ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan. Kebayang kan harga susu bayi yang selangit dibandingkan ASI yang tersedia setiap saat dan terjamin. Uang untuk membeli Susu dapat digunakan untuk membeli kebutuhan bayi lainnya, pakaian dan popok misalnya.

Konsumsi rokok akan berkurang karena kebutuhan rumah tangga termasuk makanan menjadi lebih besar. (Diluar dugaan saya bahwa masyarakat lebih memilih rokok daripada makanan)

Membawa bekal dari rumah, konsumsi sayur dan makanan sehat akan lebih sering karenaharga makanan diluar pun akan meningkat.

Akhirnya, saya menyimpulkan secara subjektif bahwa kenaikan BBM adalah salah satu cara memperingati Hari Kesehatan Nasional beberapa hari yang lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline