Dari abu Musa al Asy'ari bahwa Rasulullah Saw masuk ke sebuah kebun dan memerintahkanku untuk menjaga pintu kebun tersebut.kemudian datang seorang laki laki untuk masuk,beliau bersabda, izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga. ternyata laki laki tersebut adalah abu bakar.
Setelah itu datang laki laki lain meminta diizinkan masuk,beliau bersabd, izinkan dia masuk,kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga.ternyata laki laki itu adalah Umar bin Khattab. Lalu datang seorang lelaki meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda,izinkan dia masuk,kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai dengan cobaan yang menimpanya.ternyata laki laki tersebut adalah Usman bin Affan.
Keduduka Usman Dibanding Umat Islam Lainnya
Muaz bin jabal radhiallahu'anhu berkata, Rasulullah bersabda, sesungguhnya aku melihat bahwa aku di letakkan di sebuah daun timbangan dan umatku di letakkan di sebelah daun lainnya,ternyata aku lebih berat dari mereka.kemudian diletakkan abu bakar lebih berat dari umatku.setelah itu diletakkan Umar di sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi yang lainnya,ternyata dia lebih berat dari mereka.lalu di letakkan Utsman di sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi lainnya,ternyata dia lebih berat dari mereka.
Hadis yang serupa juga di riwayatkan oleh imam Ahmad dari jalur Umar bin Khattab.Hadis ini menunjukkan kedudukan abu bakar,Umar,dan Utsman dibandingkan seluruh umat nabi Muhammad Saw yang lain.seandainya orang orang terbaik dari umat ini di kumpulkan,lalu ditimbang dengan salah seorang dari tiga orang sahabat nabi ini, niscaya timbangan mereka lebih berat dibanding seluruh orang orang terbaik tersebut.
Kabar Tentang Kekhalifahan dan Orang orang Yang Aka Memberontak
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha,ia berkata Rasulullah Saw pernah mengutus seseorang untuk memanggil utsman.ketika Utsman sudah datang, Rasulullah Saw menyambut kedatangannya. Setelah kami melihat Rasulullah menyambutnya, maka salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang lain. Dan ucapan terakhir yang di sampaikan Rasulullah Saw sambil menepuk pundak Utsman adalah "wahai Utsman, mudah mudahan Allah akan memakaikanmu sebuah pakaian mengamanahimu jabatan Khalifah, dan jika orang orang munafik ingin melepaskan pakaian tersebut,jangan engkau lepaskan sampai engkau bertemu denganku (meninggal)". Beliau mengulangi ucapan ini tiga kali. (HR. Ahmad)
Dan akhirnya perjumpaan yang di Sabdakan Rasulullah Saw pun terjadi. Dari Abdullah bin Umar bahwa Utsman berbicara dihadapan khalayak,"aku berjumpa dengan nabi Saw di dalam mimpi, lalu beliau mengatakan, Wahai Utsman,berbukalah bersama kami ". Maka pada pagi harinya beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh. (HR. Hakim dalam mustadrak, 3 : 103). Katsir bin ash shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata, Amirul mukminin, keluarlah dan duduklah di teras agar masyarakat melihatmu. Jika engkau lakukan itu maka masyarakat membelamu. Utsman tertawa lalu berkata, wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan akan aku berjumpa dengan nabi Allah,abu bakar, dan Umar, lalu beliau bersabda, kembalilah karena besok engkau akan berbuka bersama kami. Kemudian Utsman berkata, demi Allah tidaklah matahari terbenam esok hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat. (Ibnu Sa'ad dalam ath thabaqat). Demikianlah keutamaan Utsman bin Affan yang mungkin tertutupi oleh orang orang yang lebih senang memperhatikan aib aibnya. Padahal aib itu sendiri adalah fitnah yang di tuduhkan kepadanya. Semoga Allah meridhoi Utsman bin Affan dan memasukkannya dalam surga yang penuh kedamaian.
Karamah Sayyidina Utsman bin Affan
Utsman bin Affan adalah seorang sahabat nabi yang terdekat, bahkan dia di jadikan oleh Rasulullah sebagai menantunya. Utsman adalah saudagar yang kaya raya di kenal dengan kedermawanannya. Sifatnya santun, lembut, sangat pemalu,hartawan, dan pemilik petuah yang didengar. Karena itulah dia sangat di cintai dan dimuliakan oleh kaumnya.
Dalam kitab Al Thabaqat, Tajuddin Al subki menceritakan bahwa ada seorang laki-laki bertemu kepada Utsman laki laki tersebut baru saja bertemu dengan seorang perempuan di tengah jalan,lalu dia menghalalkannya. Utsman berkata kepada laki laki itu, "aku melihat ada bekas zina di matamu". Laki laki itu bertanya "apakah wahyu masih diturunkan setelah Rasulullah Saw wafat"? Utsman menjawab, "tidak, ini adalah firasat seorang mukmin". Utsman r.a mengatakan hal tersebut untuk mendidik dan menegur laki laki itu untuk tidak mengulangi apa yang telah di lakukan ya. Selanjutnya Tajuddin Al subki menjelaskan bahwa bila seseorang hatinya jernih, maka ia akan melihat dengan nur Allah, sehingga ia bisa mengetahui apa yang dilihatnya itu kotor dan bersih. Maqam orang orang seperti itu berbeda beda. Ada yang mengetahui yang dilihatnya itu kotor tatapi ia tidak mengetahui sebabnya. Ada yang makamnya lebih tinggi karena mengetahui sebab kotornya, seperti Utsman bin Affan. Ketika ada seorang laki-laki datang kepadanya, Utsman dapat melihat bahwa hati orang itu kotor dan mengetahui sebabnya yakni karena meng hayalkan seorang perempuan.