Lihat ke Halaman Asli

Permudah Petani Memantau Porang, Kelompok 125 KKN UNS Perkenalkan Alat Monitoring Tanaman

Diperbarui: 14 Maret 2023   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hayyan memperkenalkan alat monitoring tanaman kepada Bapak Teguh Subroto, Kepala Desa Jatisari/Dokpri

Selasa (28/2) Kelompok 125 KKN UNS Membangun Desa 2023 Periode Januari-Februari memperkenalkan alat monitoring tanaman porang kepada Kepala Desa Jatisari. Alat monitoring tanaman porang ini mempunyai fungsi untuk mengukur nilai pH dan kelembaban tanah. Alat yang dibuat oleh Hayyan Yusuf, penanggung jawab alat, anggota, dan sekaligus ketua Kelompok 125 ini disambut baik oleh Kepala Desa Jatisari.

"(alatnya) Sangat baik. Ini merupakan alat yang sangat bagus untuk kita (para petani porang) dapat mengetahui ada apa dengan tanaman di kebun (porang) kita." ujar Bapak Teguh Subroto, Kepala Desa Jatisari.

Alat yang dibuat sejak 6 Februari 2023 ini merupakan jawaban dari permasalahan yang dihadapi oleh petani porang di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Tanaman porang merupakan salah satu daya tarik wisata di Desa Jatisari, lebih tepatnya di Jatisari Edupark. Sebagai daya tarik wisata, kesehatan tanaman porang perlu diperhatikan oleh para petani.

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani porang adalah tanaman porang yang sering layu tanpa diketahui sebabnya. Awalnya, petani porang hanya bisa menebak-nebak mengenai sebab ini. Namun dengan adanya alat monitoring tanaman ini, permasalahan layunya porang dapat diketahui sehingga dapat dicari solusinya.

Penggunaan alat monitoring tanaman ini cukup mudah, yaitu hanya dengan menancapkan batang besi alat ke tanah yang dituju. Meskipun terlihat mudah untuk digunakan, namun pembuatan alat monitoring tanaman ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Hayyan Yusuf selaku penanggung jawab alat monitoring tanaman merupakan mahasiswa Teknik Elektro, sehingga mempunyai keahlian dalam pembuatan alat ini.

"Proses pembuatan dimulai dari perencanaan alat, kemudian membuat rincian bahan yang akan digunakan. Lalu mulai membuat perancangan alat dengan membuat wiring diagram. Terakhir, penyusunan alat dengan melakukan soldering komponen dan penempatan komponen." ujar Hayyan Yusuf kepada Kompasiana (12/3).

Proses pembuatan alat monitoring tanaman oleh Hayyan/Dokpri

Dengan adanya alat monitoring tanaman ini, diharapkan dapat berguna bagi masyarakat khususnya para petani porang. Selain itu, diharapkan juga alat ini dapat dikembangkan fungsi dan komponennya di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline