Lihat ke Halaman Asli

Ita Lutfiani

Mahasiswa

Karakter Eksekutor yang Dibutuhkan

Diperbarui: 21 Mei 2024   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada dasarnya seorang eksekutor harus memiliki karakter yang benar benar matang untuk berada dalam sebuah organisasi.

Dan sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang eksekutor yaitu kedisiplinan, kejelasan, dan komitmen. Berikut akan dijelaskan lebih rinci :

1. kedisiplinan : seorang eksekutor harus memiliki karakter ini karena kedisiplinan adalah karakter dasar yang wajib dimiliki oleh semua orang terutama orang yang akan menjadi bagian dari organisasi. Kedisplinan ada tiga yaitu : pertama, disiplin pikiran yaitu langkah yang nyata dalam menawan segala pikiran. Kedua, disiplin diri yaitu untuk mendorong diri agar terus maju dan termotivasi dalam keadaan apapun. Ketiga, disiplin aksi yaitu menjadikan seseorang menjadi lebih prodiktif dan membuahkan hasil yang lebih baik.

2. kejelasan : seorang harus memiliki sikap kejelasan terhadap dirinya sendiri yang paling utama karena untuk mencapai kejayaan dalam organisasi dia harus memiliki kejelasan terhadap dirinya. Dan menolak adanya sikap malas-malasan dalam projek yang akan dilaksanakan.

3. komitmen : seorang eksekutor wajib memiliki sikap komitmen untuk mengabdikan dirinya untuk organisasi. Dan memiliki komitmen untuk menjalankan projek-projek yang akan dikelola oleh nya kelak. Serta untuk menunjukan dedikasi dirinya kepada organisasi.

Lalu bagaimana dengan seorang eksekutor yang memiliki perilaku yang tidak sesuai dengan poin-poin yang telah dipaparkan diatas?

Contoh yaitu seperti ada seorang eksukutor yang berkarakter tidak memiliki kejelasan terhadap dirinya yaitu sifat yang plin-plan dan tidak konsisten dalam menjalankan suatu agenda.

Dengan adanya sifat tersebut didalam dirinya dia akan menemukan kesulitan yang akan berdampak pada citra dirinya dalam organisasi tersebut. Tentunya akan berdampak pula dengan agenda yang sedang dirancangnya. Tidak lancarnya keproduktivitas dan efisiensi pada organisasi. Dengan sikap yang tidak konsisten dan tidak memiliki kejelasan maka akan berdampak pada berjalannya organisasi. menjadi penghambat dirinya untuk berkembang sesuai dengan visi dan misi.

Maka dari itu hal yang harus dilakukan untuk mencegah kecacatan dalam berorganisasi yaitu

a) memperbaiki visi dan misi dalam berorganisasi

b) menentukan tujuan agar kita menjadi lebih semangat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline