Lihat ke Halaman Asli

Dia masih Sayang suami yang Menyakitinya Lahir-Batin

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rahmi (bukan nama sebenarnya), ku taksir usianya 45 tahun. Rahmi merupakan ibu dari 5 orang anak, dan sekarang tengah hamil tua. 2 dari 5 anaknya putus sekolah.
Pekerjaan utama Rahmi jualan putu setiap pagi, setelah shalat subuh dia meninggalkan rumah menuju tempat jualannya. Penghasilannya perhari rata-rata Rp 40.000. Suami Rahmi masih hidup, pekerjaannya mengumpulkan batu di sungai jika ada orderan. Kalau tak ada orderan, dia hanya tinggal di rumah atau sesekali ke kebun.
Rahmi sering ke rumah ibu saya, 2-3 kali seminggu. Dia biasanya mencucikan pakaian ibu saya, bantu-bantu bersih rumah. Tapi 4 bulan terakhir dia jarang ke rumah, kalau di telepon dia selalu mengatakan kalau dia kurang sehat. Minggu lalu dia mulai lagi sering ke rumah, Rahmi pun bercerita kalau dia baru saja tertimpa musibah.
Rumah mungilnya yang berdiri di dekat kebun, di hancurkan oleh beberapa orang sehingga dia harus mengungsi ke rumah keluarganya. Permasalahannya adalah suaminya selingkuh dengan istri orang, suami dan anak dari perempuan selingkuhannya itu bersama beberapa warga datang mengobrak-abrik rumah kecilnya.
Sebelum rumah Rahmi di rusak, dia sudah tau kalau suaminya selingkuh dengan tetangga nya sendiri. Dia bahkan pernah memergoki mereka berduaan. Dia sudah pernah memperingatkan suaminya, bahkan menyuruh suaminya memilih antara dirinya atau perempuan selingkuhannya itu tapi yang dia dapat dari suaminya malah pukulan, di tampar, bahkan di siram kopi.
Saya hanya bisa diam mendengar cerita Rahmi, di tengah hamil tua masih juga kuat mencari nafkah untuk ke lima anaknya. Suami nya dia ungsikan ke tempat lain untuk menghindari amuk massa. Dia masih care dengan suami yang telah menyakiti lahir dan batinnya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline