Lihat ke Halaman Asli

Noverita Hapsari

Seorang Kompasioner

Slowbalisasi (Slowbalization) dan Efeknya Terhadap Perekonomian Indonesia

Diperbarui: 5 Januari 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.economist.com/leaders/2019/01/24/the-steam-has-gone-out-of-globalisation

1. DEFINISI Slowbalisasi (SLOWBALISATION/ SLOWBALIZATION)

Slowbalization merupakan portmanteau (gabungan kata-kata) antara slow(er) dan globalization.

Dengan demikian, definisi slowbalisasi adalah proses globalisasi yang berjalan melambat akibat aliran barang/ jasa maupun modal/ investasi - secara lintas batas - yang terus melemah secara signifikan.

Singkatnya, slowbalisasi adalah situasi global yang tumbuh rendah dalam jangka waktu yang cukup panjang, di era ekonomi terbuka (open economy) ini.

Proses slowbalisasi terkadang beriringan dan sejalan dengan proses regionalisasi (regionalization), yang artinya suatu negara hanya mau bersekutu/ bekerja sama dengan kelompoknya sendiri.

Bahkan di beberapa negara, Pemerintahnya hanya memenangkan kepentingan nasionalnya sendiri dan lantang mengukuhkan sikap nasionalismenya. Contohnya, negara India yang melarang untuk mengekspor beras ke luar negeri demi memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya sendiri pada Juli 2023 yang lalu.

2. TANDA (SIMTOM) dari Slowbalisasi

Era slowbalisasi terjadi ketika beberapa negara menunjukkan tanda-tanda di dalam aktivitas perekonomiannya, antara lain:

  • Mengambil kebijakan-kebijakan  yang lebih menasionalisasi dan cenderung swasembada
  • Menetapkan kebijakan semacam perdagangan proteksi, tarif, kuota
  • Menangguhkan dulu kepentingan dunia
  • Mengurangi dukungan politik untuk perdagangan luar negerinya
  • Mengalami kelemahan dalam interaksi trading partner
  • Menangguhkan atau memperlambat reformasi perdagangan

Dengan demikian, secara global negara-negara tertentu berkecenderungan melangkah ke arah disintegrasi, pada era tersebut.

3. PENYEBAB dari Slowbalisasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline