Lihat ke Halaman Asli

Noverita Hapsari

Seorang Kompasianer

Inflasi - Pengangguran Mana yang Lebih Berbahaya: Mengenal Kurva Phillips

Diperbarui: 16 April 2023   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Investopedia (diedit)

Definisi sederhana dari (tingkat) inflasi adalah peningkatan tingkat harga dalam suatu perekonomian (baik skala daerah, negara, regional, ataupun internasional). Inflasi berarti harga melonjak naik.

Sedangkan tingkat pengangguran, secara umum diartikan sebagai suatu angka friksi atau bagian dari (total) angkatan kerja yang sedang dalam keadaan tidak  bekerja. Menganggur artinya tidak atau belum bisa memperoleh pekerjaan.

Keduanya memiliki problem masing-masing, sehingga acap kali bertingkah seperti penyakit di dalam suatu sistem perekonomian, sehingga harus dirawat dan dijaga. Namun yang mana dari kedua indikator makro ekonomi di atas, yang lebih bahaya?

Nah, ada satu kurva yang menjelaskan hubungan keduanya, yakni Kurva Phillips (Phillips Curve). Kurva ini menggambarkan hubungan jangka pendek antara inflasi dan pengangguran dalam suatu perekonomian, yang korelasinya bersifat inverse (berlawanan) dalam ukuran sebanding.  (1)

Kurva/ teori ini pertama kali dikemukakan dalam salah satu jurnal ekonomi di Inggris, oleh seorang ekonom bernama A.W. H. Phillips pada tahun 1958.

Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

Dengan demikian, kurva di atas merepresentasikan bahwa jika ingin menurunkan inflasi, maka penurunan inflasi tersebut akan 'ditebus' (trade-off) dengan kenaikan angka pengangguran. Demikian pula sebaliknya, jika pengangguran ingin ditekan, maka penurunan pengangguran tersebut akan dibayar dengan peningkatan tingkat harga (inflasi).

Padahal keduanya (inflasi dan pengangguran) merupakan hal-hal yang tidak diinginkan bukan?

Tapi untunglah, hubungan di atas biasanya terjadi dalam jangka pendek.

Para pengambil kebijakan ekonomi juga tentunya mempertimbangkan hal-hal tersebut di dalam mengambil keputusan ekonominya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline