Lihat ke Halaman Asli

Noverita Hapsari

Fun and Fine

Menyimak Geger Minyak Goreng

Diperbarui: 13 Maret 2022   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pindyck, R.S., Rubinfeld, D.L. (2013). Microeconomics (page 537). Pearson

 I. Dari Avtur Ke Bio Avtur (berbasis Crude Palm Oil/ CPO)

Ada pemaparan menarik dalam sebuah buku referensi mengenai permintaan akan avtur (The demand for jet fuel). Di situ dipaparkan bahwa kurva permintaan avtur sebagai bahan bakar pesawat dalam industri penerbangan, logikanya, bersifat inelastis. Artinya, kenaikan harga avtur hanya akan mengakibatkan pengurangan permintaan avtur dalam jumlah yang sedikit saja. 

Alih-alih mengurangi pembelanjaan avtur dalam jumlah yang besar, pihak airlines lebih memilih beragam strategi demi efisiensi, misalnya berinvestasi (membeli) pesawat yang lebih irit bahan bakar, menjadwal ulang rute, mengurangi beban muatan, dan sebagainya.

Ciri khas dari kurva demand yang inelastis ini adalah bentuk grafiknya cenderung berbentuk tegak lurus, slopenya curam. Hal ini terkait dengan karakter dari jenis barangnya yakni susah dicari substitusi atau penggantinya, penggunaan barangnya tetap/ relatif stabil, dan merupakan kebutuhan dasar. Ciri-ciri tersebut cocok dengan komoditas bernama avtur, bagi industri penerbangan. 

Dalam text book di atas, bahkan disebutkan bahwa avtur/ bahan bakar menjadi pengeluaran terbesar kedua, setelah gaji dan insentif sumber daya manusianya/ SDM). Elastisitas kurva permintaan akan avtur di Amerika Serikat misalnya, berkisar -0,6 hingga -0,15 .

Itu pada awalnya. Namun sejalan dengan kemajuan sains dan teknologi, serta sekaligus dipicu oleh kekhawatiran akan global warming, maka tak ketinggalan, semakin terbukalah wacana pemanfaatan green energy pada industri tersebut. 

Energi yang terbarukan ini akan membuat banyak industri - termasuk penerbangan - tidak tergantung lagi pada sumber fosil (tak terbarukan). Contohnya adalah bio avtur, yang dihasilkan dari pemrosesan CPO, walau beberapa aspeknya mungkin masih dalam taraf pengujian.

Konsekwensinya, kurva permintaan avtur di masa depan (long-run demand curve) akan menjadi jauh lebih elastis, karena ada substitusinya yakni bio avtur.

Gambar 1. Permintaan jangka pendek dan jangka panjang dari Jet Fuel (e.g. Avtur)

Keterangan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline