Lihat ke Halaman Asli

Ita Irawati Farida

Mahasiswa Pascasarjana

Pengelolaan Sampah Agar Tercipta Gaya Hidup Berkelanjutan (Sustainable Living)

Diperbarui: 12 Juli 2023   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi kelompok 2 kelas IPA 4 PPG Prajabatan gelombang 2

Salah satu sikap dalam melestarikan bumi ini adalah ikut berperan dalam gaya hidup berkelanjutan dan pengelolaan sampah. Perubahan dalam pola pikir agar tercipta gaya hidup berkelanjutan sangat diperlukan, dari menganggap sampah sebagai beban menjadi memperlakukannya sebagai sumber daya yang berharga. Jika kita dapat mengadopsi pendekatan ramah lingkungan dalam segala hal yang kita lakukan, kita akan mengambil langkah besar menuju masa depan yang berkelanjutan. Mari kita telusuri lebih dalam dan jelajahi bagaimana kita dapat melakukan perubahan dalam kehidupan sehari-hari kita untuk menjalankan gaya hidup berkelanjutan dan pengelolaan sampah yang efektif. Gaya hidup berkelanjutan sangat penting karena memastikan sumber daya alam planet kita terjaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Dengan hidup secara berkelanjutan, kita tidak hanya mengurangi jejak karbon (carbon footprint) kita tetapi juga mendorong gaya hidup yang lebih sehat sambil mengurangi dampak kita terhadap lingkungan.

Mengurangi penggunaan plastik adalah salah satu cara paling sederhana untuk mempromosikan kehidupan yang berkelanjutan. Dengan melakukan penyesuaian kecil seperti membawa botol air minum dan tas belanjaan yang dapat digunakan kembali, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan. Daur ulang dan daur ulang berjalan beriringan dan merupakan langkah penting menuju kehidupan yang berkelanjutan. Dengan memberi kehidupan baru pada produk lama, kita dapat mengurangi produksi limbah. Pengomposan dan pengolahan limbah organik adalah alternatif yang layak untuk metode pembuangan limbah tradisional. Dengan mengubah limbah organik menjadi pupuk. Kita dapat mengurangi produksi limbah sekaligus menciptakan sumber daya yang berharga untuk berkebun dan bertani. Dengan mengubah limbah organik kulit buah menjadi produk yang berguna seperti eco enzyme kita dapat menciptakan bahan sumber daya yang berharga untuk keperluan rumah tangga dan juga pertanian.
Kelompok 2 Proyek Kepemimpinan Kelas IPA 4 PPG Prajabatan Gelombang 2 Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Alfinda Unzilatur Rochmatin, Deya Hetri Safira, Dwi Nabila Oktafia, Eka Amanda Febrian, Iip Chandrikasari, Intan Maulida Ulfah, Ita Irawati Farida, Luky Nur Agustiningsih, Mas Al Fath Imru’ul Q.A, Nimas Arumningtyas, Septi Tri Nurhaeny, dan Shelma Rahmadita telah sukses menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sampah yang bertujuan menciptakan gaya hidup berkelanjutan di Perumahan Roudhotul Jannah, RT 06 RW 4, Sukun, Kota Malang pada hari Jum'at tanggal 7 Juli 2023. Acara ini dihadiri oleh peserta dari kelompok ibu-ibu PKK dan Remaja Karang Taruna setempat. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi mengenal dan membuat Eco Enzyme, mengolah Eco Enzyme menjadi sabun serbaguna ramah lingkungan, dan membuat Ecobricks dari limbah anorganik berupa botol air mineral atau botol plastik dan sampah plastik.

Acara ini mendapat sambutan yang sangat positif dari peserta. Antusiasme dan animo yang tinggi terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam kegiatan tersebut. Peserta merasa puas dengan kegiatan yang telah dilakukan, bahkan mereka meminta agar program ini dapat berkelanjutan dan mereka diajarkan bagaimana mengolah sampah menjadi produk lain yang bermanfaat.

Salah satu kegiatan utama dalam acara ini adalah mengenal dan membuat Eco Enzyme. Eco Enzyme adalah cairan yang terbuat dari bahan alami seperti buah-buahan dan air gula yang difermentasi selama beberapa minggu. Cairan ini memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan, pupuk organik, dan pengendali hama tanaman. Peserta diajarkan bagaimana membuat Eco Enzyme dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar mereka. Mereka belajar tentang proses fermentasi dan cara mengolahnya agar menghasilkan cairan yang berkualitas.

Dokumentasi pribadi kelompok 2 kelas IPA 4 PPG Prajabatan gelombang 2

Selanjutnya, peserta juga belajar mengolah Eco Enzyme menjadi sabun serbaguna ramah lingkungan. Mereka diberikan pengetahuan tentang bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk membuat sabun, seperti Metil Ester Sulfonate (MES), air demineral, garam dapur, dan tentu saja Eco Enzyme. Peserta diajarkan langkah-langkah pembuatan sabun, termasuk penggunaan pewangi untuk memberikan variasi pada produk yang dihasilkan. Sabun yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sabun mandi, sabun cuci piring, atau sabun cuci tangan yang ramah lingkungan dan aman jika limbahnya langsung dibuang tanpa pengolahan khusus.

Dokumentasi pribadi kelompok 2 kelas IPA 4 PPG Prajabatan gelombang 2

Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk membuat Ecobricks dari limbah anorganik seperti botol air mineral atau botol plastik, serta sampah plastik lainnya. Ecobricks adalah blok konstruksi yang terbuat dari plastik bekas yang dikompresi ke dalam botol. Ecobricks ini dapat digunakan untuk membuat berbagai struktur, seperti pot tanaman, bangku, meja, atau bahkan dinding pembatas. Dengan membuat Ecobricks, peserta tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik yang berakhir di lingkungan, tetapi juga memberikan solusi kreatif dalam mengelola sampah.

Acara pengelolaan sampah ini berhasil menginspirasi peserta untuk mengadopsi gaya hidup berkelanjutan di sekitar mereka. Peserta sangat tertarik dengan kemungkinan mengolah sampah menjadi produk lain yang berguna. Mereka berharap program ini dapat berkelanjutan dan dilanjutkan dengan pelatihan lebih lanjut tentang pengolahan sampah menjadi produk bernilai.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah akan semakin meningkat. Pengolahan sampah menjadi produk yang bermanfaat tidak hanya akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga dapat memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Dengan terciptanya gaya hidup berkelanjutan, kita dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dan memberikan warisan yang baik bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline