Lihat ke Halaman Asli

Iskandar Zulkarnain

TERVERIFIKASI

Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Ini Soal Sebab, Kawan

Diperbarui: 3 Juni 2019   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sorgemagz.com

Seorang sahabat siang tadi curhat, mengapa wanita salehah yang diidamkannya belum juga sempat dia dapatkan? Apakah demikian sulitnya, keberadaan wanita salehah saat ini. Demikian tanya sahabat saya.

Alih-alih saya menjawab tanya yang dia ajukan. Saya malah balik bertanya.

Saya tanyakan, bagaimana dia mengelola fb yang dia punya, dimana dia bergaul, dimana dia menghabiskan waktunya, lalu, apa kegiatan amal saleh yang dia lakukan secara istiqomah.

Setelah tahu, jawaban dari yang saya tanyakan, tidak mengherankan saya, mengapa dia belum juga dapat pendamping wanita salehah.

Mengapa tidak? Bagaimana dia akan mendapat wanita salehah, jika status di  fb masih lebay, masih menghabiskan waktu ditempat yang sia-sia, tidak melakukan amalan yang mendekatkan pada Allah, sehingga dia menjadi lelaki saleh. Lalu, dimana logikanya mengharapkan berjodoh dengan wanita salehah.

Jadi tanyakan "sebab"nya, jangan bertanya "akibat" yang terjadi?. Apapun yang terjadi, semua karena ada sebabnya. "sebab"lah yang menentukan bagaimana "akibat" yang akan terjadi.

Ketika terjadi banjir. Lakukan semua hal untuk menyelamatkan diri dari akibat banjir. Selesaikah? Belum. Karena, yang kita lakukan baru pada reaksi terhadap banjir. Sifatnya darurat dan temporary. Jika, berhenti hanya pada tahap yang demikian, maka tahun depan, banjir akan datang lagi dan apa yang kita lakukan pada tahun ini, akan kembali dilakukan pada tahun depan.

Solusi yang terbaik, tanyakan apa "sebab"nya? Karena, dengan memperoleh jawaban, apa sebabnya. Maka, solusi yang lebih permanen akan kita peroleh. Jika, sebabnya karena saluran yang mampet. Lakukan perbaikan saluran, perlebar dan perdalam saluran. Lakukan kajian mendalam berapa debit air yang mengalir? Lalu, dari jumlah debit air yang mengalir, kita akan membuat saluran yang cukup untuk mengalirkan debit air yang mengalir dengan volume saluran yang pas sesuai kebutuhan. Baik lebar dan dalam saluran.

Jika sebabnya karena penggundulan hutan. Maka, solusinya lakukan penghijauan dan reboisasi hutan.

Banyak kesusahan yang mengepung diri dan kita terjebak hanya pada cara keluar dari kepungan susah. Tanpa pernah bertanya tentang "sebab" mengapa terkepung. Akibatnya, setelah lepas dari kepungan yang satu, kembali terjebak pada kepungan yang lain.

Banyak problem yang berakhir pada tanya mengapa, bukan apa sebabnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline