Lihat ke Halaman Asli

Iskandar Zulkarnain

TERVERIFIKASI

Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Romantisme di Tepian Laut Merah

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1366183601353459231

[caption id="attachment_255263" align="alignnone" width="663" caption="Laut Merah sebagai saksi bisu dari ribuan kisah romantis (dok. Pribadi)"][/caption]

Laut Merah, siapa yang tidak kenal, laut yang menyimpan banyak kisah dan cerita, sebut saja kejadian terbelahnya Laut Merah ketika Musa menyelamatkan bani Israel dari penjajahan Mesir ketika zaman Fir’aun.

Cerita tentang Selat Bab-el-Mandeb. Atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Gapura Air mata, karena ketika ibadah Haji masih masih menggunakan kapal laut, banyak kapal yang tenggelam di Selat ini, selat yang merupakan pintu gerbang memasuki Laut Merah, menuju Jeddah, sebagai pelabuhan laut terakhir sebelum perjalanan di lanjutkan menggunakan unta menuju Mekah dan Madinah.

[caption id="attachment_255269" align="alignnone" width="663" caption="Laut Merah sebagai saksi bisu dari ribuan kisah romantis yang terjadi di tepiannya (dok. Pribadi)"]

1366185296685235080

[/caption]

Kisah Cinta Cleopatra dengan Julius Caesar, merupakan kisah cinta lain lagi ditepian laut Merah yang melegenda, bagaimana sang Queen penguasa Mesir itu mengharu-birukan kita semua dengan kisah cintanya. ia adalah seorang wanita yang sangat menawan, cerdas luar biasa, dan memiliki kharisma kuat. Cleopatra juga diceritakan menguasai sembilan bahasa.Cleopatra adalah nama Macedonianya, sedangkan nama takhta Mesirnya adalah Netjeret Mer-it-es yang berarti ‘dewi kesayangan ayahnya’.

Kisah cinta lain di tepian Laut Merah adalah kisah tentang layla Majnun, kisah yang diceritakan bermalam-malam yang seakan tiada hentinya dalam kisah seribu satu malam, demikian memabukkannya, sehingga tokoh pria pemuja cinta ini, bergelar sebagai majnun ( gila atau crazy)

Semua yang diceritakan diatas, merupakan kisah masa lalu, bagaimana dengan kisah masa kini, terutama konteksnya dengan Islam, apakah Islam mengenal konteks romantisme, bila dikaitkan dengan pacaran. Ternyata Islam memiliki konsep tentang pacaran itu, bedanya dengan pacaran yang sedang In kini, hanya terletak pada soal waktu. Jika pacaran yang kita kenal sekarang dilakukan sebelum nikah, maka menurut konsep Islam, pacaran dilakukan setelah nikah, setela Ijab Kabul dilakukan, ketika semua yang haram itu berubah menjadi halal.

[caption id="attachment_255271" align="alignnone" width="663" caption="Laut Merah sebagai saksi bisu dari ribuan kisah romantis yang terjadi di tepiannya (dok. Pribadi)"]

136618588311049797

[/caption]

Negara yang berbatasan dengan Laut Merah adalah:

  • Pesisir utara, Mesir, Israel & Yordania
  • Pesisir barat, Sudan, Mesir
  • Pesisir timur, Arab Saudi, Yaman
  • Pesisir selatan, Djibouti, Eritrea dan Somalia

Beruntung saya, ketika menghabiskan malam ditepian laut Merah, menangkap moment pacaran menurut Islam itu, pembaca dapat melihat sendiri, bagaimana sang pengantin muda itu menikmati masa-masa indahnya ditepian Laut Merah, meneruskan kisah-kisah Romantisme pendahulu-pendahulu mereka yang melegenda di tepian Laut Merah……. Wallahu A’lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline