Lihat ke Halaman Asli

Iskandar Zulkarnain

TERVERIFIKASI

Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Pelabuhan Sunda Kelapa, Riwayatmu Kini

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13726580812074425492

Masih tentang seminggu menyusuri utara Pulau Jawa, kunjungan berikutnya, saya mengunjungi pelabuhan sunda kelapa, sebenarnya, kunjungan ini, kunjungan nostalgia, karena, ketika tahun 1993 saya turut dalam pembangunan Hotel Batavia, daerah ini sudah akrab dengan saya.

[caption id="attachment_271565" align="alignnone" width="663" caption="kapal kayu antar pulau yang sedang sandar di Pelabuhan Sunda Kelapa (dok. Pribadi)"][/caption] Siang itu, pukul setengah dua belas saya tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa, kondisi udara cerah, kebetulan bukan hari libur, tidak ada turis yang berkunjung, baik local maupun mancanegara, kegiatan bongkar muat berjalan lancar, beberapa truk menurunkan semen untuk segera dinaikkan pada kapal kayu yang sedang sandar, sedang tak jauh dari itu, ada tumpukan kayu Kalimantan yang sedang dinaikan ke atas truk, agaknya akan dibawa ke pangkalan kayu yang ada di Jakarta.

Pelabuhan tua, yang kembali menggunakan nama Sunda Kelapa, sejak tahun 1974 ini, memang sarat dengan sejarah kota Jakarta, pelabuhan yang merupakan cikal bakal terbentuknya kota Jakarta dan kini termasuk sebagai salah satu destinasi kunjungan wisata untuk kota tua Jakarta, selain taman Fatahilah, kota tua, benteng pengawas sunda kelapa dan museum bahari kota tua di pasar ikan, Jakarta kota.

Pelabuhan Sunda Kelapa telah dikenal semenjak abad ke-12 dan kala itu merupakan pelabuhan terpenting Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran. Kemudian pada masa masuknya Islam dan para penjelajah Eropa, Sunda Kelapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa. Akhirnya Belanda berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun. Para penakluk ini mengganti nama-nama pelabuhan Sunda Kelapa dan daerah sekitarnya. Namun pada awal tahun 1974, nama kuno "Sunda Kelapa" kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua ini.

[caption id="attachment_271567" align="alignnone" width="663" caption="kegiatan muat di pelabuhan sunda kelapa (dok.Pribadi) "]

13726582561651505688

[/caption] Saat ini pelabuhan Sunda Kelapa memiliki luas daratan 760 hektar serta luas perairan kolam 16.470 hektar, terdiri atas dua pelabuhan utama dan pelabuhan Kalibaru. Pelabuhan utama memiliki panjang area 3.250 meter dan luas kolam lebih kurang 1.200 meter yang mampu menampung 70 perahu layar motor. Pelabuhan Kalibarupanjangnya 750 meter lebih dengan luas daratan 343.399 meter persegi, luas kolam 42.128,74 meter persegi, dan mampu menampung sekitar 65 kapal antar pulau dan memiliki lapangan penumpukan barang seluas 31.131 meter persegi

Jika saja anda baru mengunjungi daerah ini, idealnya menggunakan jasa pemandu, dimulai dari taman fatahillah, anda dapat menyewa sepeda ontel dan jasa pemandu, dengan demikian anda akan diajak keliling, dengan menggunakan sepeda ontel untuk mengunjungi Museum Fatahillah, Kota Tua, Jembatan wihelmina, sungai Kali Besar, Benteng Pengawas Sunda Kelapa, Museum Bahari di pasar ikan dan berakhir di Pelabuhan Sunda Kelapa, sehingga, lengkap yang didapat, selain keindahan lokasi, sekaligus sejarah yang melatar belakangi daerahnya dapat direkam dengan sempurna, jangan lupa juga, sediakan kamera untuk mengabadikannya.

[caption id="attachment_271568" align="alignnone" width="663" caption="suasana Pelabuhan Sunda Kelapa siang itu (dok. Pribadi)"]

13726583711831633558

[/caption]

Sumber pustaka: Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline