Manusia tak luput dari permasalahan yang senantiasa datang silih berganti dalam kehidupannya. Berbagai permasalahan datang tiada henti. Setelah satu masalah terselesaikan, pasti muncul lagi masalah lainnya yang kian rumit. Ibarat hujan yang telah reda kembali mengguyur bumi. Karena banyaknya beban masalah ini, banyak manusia yang mungkin belum merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Beberapa dari mereka masih diliputi rasa cemas karena kurang bisa mengontrol emosi yang mereka rasakan. Selain rasa cemas, tentunya mereka juga merasakan kegelisahan yang menyelimuti dirinya. Faktor utama munculnya kegelisahan ini yaitu berasal dari pikiran mereka sendiri, yang dimana mereka berasumsi dan merasa tidak mampu menghadapi permasalahan yang dialami.
Untuk mengatasi rasa kegelisahan dalam menghadapi masalah, dalam islam kita dianjurkan untuk bertawakal kepada Allah. Umat islam pasti sudah tak asing dengan istilah tawakal ini. Tawakal dapat diartikan sebagai menyerahkan segala sesuatu apapun yang dialami oleh manusia kepada Allah. Tanda seseorang bertawakal kepada Allah dapat dilihat dari perilakunya, yaitu disamping ia menyerahkan segala urusannya kepada Allah, ia masih harus optimis dan berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Berserah diri disini bukan diartikan sebagai pasrah.
Orang yang memiliki rasa tawakal dalam hidupnya akan merasakan ketentraman dan kedamaian hati. Ia yakin pasti Allah memiliki skenario terbaik bagi hambanya, dan yakin bahwa Allah tidak akan menguji manusia diluar batas kemampunya. Dari keyakinan inilah akan menanamkan pikiran positif bagi seseorang, sehingga lenyaplah rasa kegelisahan dan tergantikan oleh rasa damai serta ketenangan.
Meskipun dalam hidup ini penuh dengan tantangan yang pahit, dengan bertawakal akan membuat kita percaya bahwa dibalik itu semua pasti ada hikmah yang dapat diambil.