Lihat ke Halaman Asli

Kamu Separuh Aku

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu saya janjian dengan teman saya, untuk ngobrol dan makan siang setelah libur Lebaran kami tidak bertemu. Niatnya ngobrol seru hasilnya jadi menggalau karena yang duduk di sebelah kami ngga kalah seru saling curhat pacarnya begini, tunangannya begitu dst. Pernahkah merasa ingin bertanya pada Tuhan, mengapa kita bisa merasa nyaman dengan seseorang tapi orang itu justru tidak menjadi pasangan kita? Kisah seperti ini seringkali diangkat menjadi film yang saya dan banyak wanita lain sering ‘mbrebes mili’ saat melihat. Jadi ingat film Life Is Beautiful yang merupakan film favorit saya. Film yang menunjukkan rasa cinta yang tulus, kekuatan cinta yang memastikan pasangannya dalam kondisi apapun akan tetap merasakan bahwa dia dicintai. Banyak lagi kisah lain yang menceritakan kekuatan cinta yang dalam keseharian, kita terkadang justru menganggap remeh hal ini.

Kisah nyata yang mungkin sudah banyak diketahui adalah Bebi Romeo dan Meisya Siregar. Lagu Mencintaimu yang dinyanyikan KD dulu memang sangat mewakili perasaan Bebi Romeo yang menulis lagu itu. ‘Mencintaimu, seumur hidupku, selamanya setia menanti. ‘ Hal ini seperti tertanam dalam pikiran penciptanya dan membuktikan dalamnya rasa cinta yang terjalin antara Bebi dan Meisya saat itu. Hingga setelah sekian waktu masing – masing dari mereka menjalani hidupnya sendiri, akhirnya mereka kembali bersama.

Kalau melihat tayangan On The Spot di Trans 7, atau googling, kita sering juga menemukan kisah cinta yang unik dari beberapa pasangan. Namun itulah realita kehidupan. Bahwa seringkali kita menemukan orang yang benar – benar memahami kita justru disaat yang tidak mungkin. Kalau wanita sering merasa dekat dan kuat dengan sisterhoodnya, saya bersyukur juga memiliki hal ini. Bahkan tanpa berkata pun seringkali teman baik bisa memahami apa yang akan kita ucapkan. Rasanya seperti belahan jiwa atau Noah menyebutnya Separuh Aku. Jika dia sedih, kita bahkan bisa merasakan kesedihan itu. Thanks to my Yustin.

Cinta itu memang universal, tapi rasa cinta yang terpupuk sendirinya sedari usia dini, seperti ucapan seorang remaja yang saya tuliskan berikut pasti menyentuh hati Anda, dan juga hati saya.

‘ Aku sayang kamu, meski aku ga punya motor untuk jemput dan anter kamu, tapi aku mau jagain kamu semampu aku. Mau jadi pacarku ya? Love you a lot... Love you with all of you’

Beruntungnya yang ditembak dengan tulus seperti itu. *ngelap air mata terharu hiksss pengeeennya ditembak kayak gitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline