Lihat ke Halaman Asli

Isyania Widayanti

mahasiswa S1 PGSD UNNES

Pendidikan Seni Tari Dapat Meningkatkan Kekreatifitasan Siswa SD

Diperbarui: 18 Oktober 2024   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isyania Widayanti (Mahasiswi PGSD Universitas Negeri Semarang) dan Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd. (Dosen PGSD Univeritas Negeri Semarang)

Pembelajaran tari kreasi anak-anak di Sekolah Dasar (SD) memiliki peran penting dalam pengembangan kreativitas dan ekspresi diri siswa. Perkembangan anak pada usia ini mencakup fase kritis dalam pengembangan kreativitas dan ekspresi diri, yang membuat tari menjadi alat yang efektif dalam mengekspresikan ide dan perasaan mereka. Pendidikan seni tidak hanya dianggap sebagai tambahan pada kurikulum akademis, tetapi juga sebagai elemen penting dalam pengembangan keterampilan kreatif, kognitif, dan emosional siswa. Dalam konteks ini, tari tidak hanya dipandang sebagai bentuk seni yang menghibur,tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas pemahaman siswa tentang budaya, sejarah, dan identitas mereka sendiri.

Proses kreatif dalam tari kreasi anak-anak melibatkan empat tahapan utama, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Pada tahap persiapan ini melibatkan pemahaman siswa terhadap konsep dasar tari, pemilihan musik, dan eksplorasi gerakan dasar. Berikutnya, tahap inkubasi. Tahap ini merupakan fase dimana siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi ide-ide mereka melalui gerakan tubuh dan improvisasi. Selanjutnya, tahap iluminasi terjadi ketika ide-ide tersebut mulai mengalami perubahan dan transformasi menjadi sebuah karya tari yang utuh. Sedangkan tahap verifikasi melibatkan evaluasi dan revisi terhadap karya tari yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang memuaskan.

Selain proses kreatif, pembelajaran tari kreasi anak-anak juga memfasilitasi eksplorasi gerak, dimana siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai macam gerakan tubuh dan ekspresi artistik. Eksplorasi gerak ini penting dalam membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan motorik, keseimbangan, koordinasi, dan fleksibilitas tubuh mereka. Tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam mengintegrasikan seni tari dalam kurikulum SD. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan waktu dan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Pembelajaran seni, termasuk tari, seringkali diabaikan dalam kurikulum karena tekanan untuk mencapai target akademik lainnya. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam seni tari juga menjadi hambatan dalam menyajikan pembelajaran yang bermakna dan efektif.

Dalam menghadapi tantangan dan hambatan tersebut, beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh guru dan lembaga pendidikan. Salah satunya adalah pelatihan dan pengembangan profesional yang terus-menerus bagi guru dalam seni tari. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam seni tari, guru dapat lebih percaya diri dalam menyajikan pembelajaran yang kreatif dan berorientasi pada siswa.

referensi : Dwihuttni,Chairrussyfa., Muthi,Ibnu. 2024. Tari Kreasi Anak-Anak: Proses Kreatif dan Eksplorasi Gerak dalam
Pembelajaran Seni di Kelas SD. Jurnal Ilmiah Multidisiplin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline