Lihat ke Halaman Asli

ISYANI

Mahasiswa

rute alternatif : stasiun cilegon menuju banten lama via stasiun karangantu ternyata dapat ditempuh dengan berjalan kaki

Diperbarui: 3 Januari 2025   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri (Kereta Jalur Cilegon-Rangkas)

Banten lama merupakan salah satu situs sejarah penting yang ada di Indonesia. Banten lama menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menyaksikan kejayaan kesultanan Banten di masa lalu. Kawasan ini menawarkan berbagai destinasi bersejarah, seperti Masjid Agung Banten, Kompleks Makam Sultan Maulana Hasanuddin, dan Benteng Speelwijk, yang menggambarkan perpaduan arsitektur Islam, lokal, dan kolonial. Untuk mencapai situs Banten lama, terdapat beberapa jalur yang bisa ditempuh, salah satunya melalui jalur kereta api dari Stasiun Cilegon menuju Stasiun Karangantu.

Dokpri (Stasiun Karangantu)

Perjalanan dimulai dari Stasiun Cilegon, kemudian dilanjutkan dengan kereta lokal menuju Stasiun Karangantu, yang merupakan stasiun terdekat dengan kawasan Banten lama. Setelah tiba di Stasiun Karangantu, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan kira-kira sekitar 15 menit yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Pengunjung dapat keluar dari stasiun karangantu, kemudian belok ke kanan dan berjalan lurus sampai bertemu dengan gang kecil yang berpatokan pada plank puri ciputri. 

belokan gang patokan puri ciputri 

Gang kecil 

Setelah melewati area tersebut masuklah ke gang kecil didepan. Kemudian ikutilah gang tersebut dan teruslah berjalan lurus maka anda akan mencapai tujuan. 

jalan lurus menuju gang banten lama

Setelah anda mencapai lingkungan banten lama anda bisa belok ke kiri lalu lurus kedepan hingga anda bisa menemukan jalan utama menuju Banten lama.

lingkungan banten lama

Jalur ini juga dapat ditempuh oleh kendaraan bermotor seperti ojek, sehingga anda dapat lebih cepat sampai pada tujuan daripada melalui jalan berputar yang lebih jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline