>Pendahuluan.
Anak usia dini berada pada tahap kritis dalam perkembangan moral yang membentuk karakter dan nilai-nilai mereka di masa depan. Namun, berbagai tantangan sering muncul, seperti kecenderungan perilaku agresif, kurangnya empati, dan kebiasaan berbohong.
Data dari survei Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa 30% anak usia dini mengalami kesulitan dalam pengembangan nilai moral dasar seperti kejujuran dan tanggung jawab. Dengan memahami tantangan ini, penting untuk mengeksplorasi solusi berdasarkan teori perkembangan moral dan perspektif Islam agar pengasuhan dan pendidikan anak usia dini dapat lebih efektif.
>Deskripsi Realitas Sosial.
Contoh nyata adalah kasus seorang anak bernama Hana (5 tahun) yang sering mengambil mainan temannya tanpa izin di sekolah. Ketika ditanya oleh gurunya, Hana cenderung menyangkal. Wawancara dengan orang tua Hana mengungkapkan bahwa anak tersebut sering melihat orang dewasa di sekitarnya melakukan tindakan serupa tanpa konsekuensi.
Di sisi lain, seorang anak yang bernama Azizie tidak berani melakukan hal itu karena tidak mecerminkan sikap terpuji karena orang tuanya di rumah mengajarkan hal-hal yang positif agar tidak di tiru oleh anaknya , sekolah memiliki program pembelajaran moral yang sistematis. Sebagai perbandingan, beberapa sekolah di kota lain telah mengadopsi pendekatan bermain peran untuk mengajarkan nilai kejujuran dan berhasil mengurangi perilaku serupa.
>Analisis Teori.
Menurut teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg, anak usia dini berada pada tahap prakonvensional, di mana perilaku mereka dipengaruhi oleh hukuman dan hadiah. Mereka belum memahami moralitas sebagai nilai intrinsik.
Namun, teori ini dapat dilengkapi dengan perspektif Islam. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, "Dan hendaklah kalian saling membantu dalam kebajikan dan takwa" (QS. Al-Maidah: 2). Ayat ini menekankan pentingnya mengajarkan nilai moral melalui teladan yang baik dan bimbingan. Selain itu, Imam Al-Ghazali menekankan bahwa pembentukan akhlak mulia harus dimulai sejak usia dini melalui pengulangan, contoh, dan pembiasaan.
>Solusi Aplikatif.