Lihat ke Halaman Asli

Ismail Wekke

Warga Kota Sorong, Papua Barat

Menanti Pertarungan Nadal dan Federer Australia Open 2014

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Awalnya saya bertanya-tanya, kenapa tennis lapangan dan balapan F1 di awal tahun selalu dimulai dari Australia. Pertanyaan saya ini kemudian mendapatkan jawaban. Jika di sebelah utara dunia, seperti Amerika dan Eropa menikmati musim dingin, sebaliknya di Australia justru musim panas. Dengan kondisi seperti ini, memunginkan untuk melaksanakan acara.

Kadang kendala sebuah acara akan terganggu karena soal musim, apalagi ditambah dengan banjir dan badai. Maka, pilihan badan olahraga dunia yang menempatkan awal dari rangkaian pertandingan di negara yang sementara merayakan musim panas sebuah pilihan yang tepat. Menempatkannya di Australia bukan pilihan sembarangan. Sementara itu, walau Selandia Baru (NZ) juga menikmati musim panas pada saat yang sama, hanya saja kota-kota di NZ lebih banyak yang dingin sekalipun itu musim panas. Maka , pilihannya lagi-lagi tepat di Australia.

Juga tidak ditempatkan di Indonesia, walau dengan iklim tropis tetapi popularitas dan sarana olahraga tennis dan F1 belum memenuhi standar dunia. Maka, menjadikan Australia sebagai tuan rumah, justru pilihan yang tepat. Ini jawaban sementara saya ketika selalu bingung dengan pemilihan Australia sebagai tuan rumah untuk memulai kedua event itu.

Pertarungan Nadal dan Federer salah satu sesi yang layak ditunggu. Sebagaimana menunggu Madrid dan Barcelona untuk bertemu di sepak bola. Jika melihat catatan prestasi keduanya tahun terakhir, maka ada beberapa hal yang patutu dicermati. Sementara ini Rafael Nadal, untuk selanjutnya saya menyebutnya Nadal saja, sementara menduduki nomor 1 dunia sejak kembali ke lapangan 2013 setelah istirahat panjang akibat cedera dengan menggeser Djokovic. Walau kalah dalam ATP akhir tahun tapi kekalahan itu tidak menggusurnya dari nomor 1 dunia. Melaju ke semifinal setelah mengalahkan Grigor Dimitrov, petenis asal Bulgaria dengan skor 3-6, 7-6, 7-6, 6-2. Dengan menggunakan sistem tiga terbaik, maka Nadal memenangkan duel ini walau tidak mudah. Set pertama bahkan kalah. Dua set berikutnya dimenangkan dengan tie break. Kemenangan di set ketiga itulah yang menjadikan Nadal semakin percaya diri untuk menutup set terakhir dengan keunggulan tidak sebagaimana set sebelumnya.

Sepertinya Dimitrov kelelahan dengan empat set ini sehingga perlawanan yang diberikan tidak seperti ketika set pertama sampai ketiga. Sementara Nadal sudah bisa menemukan ritme permainan. Dengan kemenangan ini, Nadal melangkah ke babak semifinal dan menunggu usainya perempat final yang lain yang mempertemukan Roger Federer dan Andy Murray. Pertemuan itu, akhirnya dimenangkan Federer.

Federer mencatat prestasi yang tidak cemerlang di tahun 2013 sebagaimana yang dicatatnya tahun-tahun sebelumnya. Turun lima tingkat dari peringkatnya yang dicapai awal tahun. Ini merupakan catatan terburuknya dalam 11 tahun di dubnia tennis. Bahkan kalah di Wimbledon masih di fase awal. Untuk Australia Open 2013, menapaki semifinal. Sama dengan prestasi tahun ini. Dari empat grand slam utama tak satupun yang dimenangkan Federer. Satu-satunya kejuaraan yang direngkuh adalah Gerry Weber Open, turnamen setingkat ATP 250.

Dengan pencapaian Federer seperti itu, maka tidak menjadi unggulan utama di Australia Open, sehingga penggemar tennis lebih mempavoritkan Nadal. Terutama penggemarnya seperti saya. Hehehhe. Walau juga Federer merupakan salah satu pemain tenis yang merebut perhatian saya. Catatan 17 grand slam juga membuktikan bahwa Federer merupakan pemain tenis legenda sampai saat ini. Semuanya belum berakhir dan bahkan ia punya kesempatan mewujudkan all swiss final jika mampu melaju ke tahap berikutnya, akan bertemu dengan rekan senegaranya.

Mengalahkan Murray juga dengan permainan empat set. Dengan pengalaman panjang di tennis, Federer mampu meredam permainan Murray sejak awal. Hanya di set ketiga Murray mampu menekan dan memaksa tie break sekaligus memenangkan set ini. Setelah itu, set terakhir diraih Federer. Kemenangan ini menjadi revans atas Murray yang mengalahkannya di Australia 2013.

Pertemuan Nadal dan Federer menjadi layak ditunggu, sebagaimana 2012 Nadal mengalahkan Federer di semifinal. Saat itu Nadal unggul 8-2 dalam skor pertemuan mereka di grand slam. Walau Nadal unggul dalam pelbagai angka statistik tetapi tetap saja permainan belum berlangsung dan ini bukan semata-mata pertarungan statistik sebagaimana ungkapan klasik “bola itu bundar”. Selalu ada kemungkinan yang akan terbuka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline