Tulisan sebelumnya: Nadal dan Federer di semifinal.
Pertandingan Rafael Nadal yang akrab dipanggil Nadal dan Roger Federer dengan panggilan Federer, merupakan salah satu pertandingan yang menarik. Dimana Federer sudah membukukan 17 grand salam, merupakan salah satu pemain hebat di era open tennis sekarang ini. Persaingan pemain silih berganti, sejak kembali dari pemulihan cedera Nadal berhasil menggusur Djokovic dari singgasana penguasa dunia tennis.
Mengalahkan Federer dalam tiga set langsung sekaligu menorehkan kemenangan 23 dari 33 kali pertemuan. Ini final ketiga Nadal di Australia Open. Sebelumnya, final 2012 kalah dari Djokovich. Final pertamanya 2009 di Melbourne Park sekaligus dimenangkannya. Saat itu piala diserahkan legenda tenis dunia, Rod Laver. Petenis yang diabadikan namanya di salah satu lapangan Melbourne. Tidak mudah menaklukkan Federer, memerlukan waktu 2 Jam 24 menit. Federer mencatat empat gelar dari lapangan Australia Open. Tiga diantaranya dibukukan berturut-turut, 2004-2006. Gelar terakhir di Australia Open diraihnya tahun 2010.
Set pertama berlangsung alot. Masing-masing saling mematahkan servis sehingga harus melalui tie break. Set pertama ini dimenangkan Nadal dengan susah payah dengan skor 7-6 dalam waktu 59 menit. Dua set berikutnya tidak sepanjang itu lagi dan dimenangkan dengan 6-3, 6-3.
Dalam pertemuan Nadal dan Federer selalu menjadi perhatian karena disebut sebagai partai klasik. Paling tidak dalam 33 pertemuan tercatat salah satu partai yang layak dikenang ketika final Wimbledon 2008. Saat itu dimenangkan Nadal tetapi memerlukan waktu tidak kurang dari 4 jam 48 menit. Termasuk dengan penundaan karena hujan, sehingga poin terakhir Nadal dibukukan pada pukul 21.16 waktu setempat.
John McEnroe menyebutnya bahkan dengan pertandingan terhebat yang layak dikenang. Ketika itu Nadal mengejar gelardari lapangan rumput dimana selama ini selalu menjadi jawara di lapangan tanah liat. Federer yang menguasai lapangan rumput, tentu memberikan perlawanan terbaik. Hanya saja, Nadal yang menjadi pemenang saat itu. Dari skor yang dibukukan 6-4, 6-4, 6-7(5), 6-7(8), 9-7, dapat terlihat betapa pertarungan itu sangat sengit sehingga menghasilkan angka yang sangat ketat.
Walaupun terjadi pertarungan sengit di lapangan tennis tetapi Nadal dan Federer selalu saling menghargai. Selalu saja Nadal memberikan pujian kepada Federer walaupun sudah dikalahkannya. Salah satu lontaran Nadal yang sangat menghargai keberadaan Federer seusai laga di Australia kali ini dalam kalimat “suatu kehormatan bisa bermain lagi melawan dia”. Perseteruan mereka hanya semata-mata di lapangan, tetapi sebagai pemain profesional mereka selalu saling memuji dan tidak memberikan pernyataan kasar.
Nadal selama ini selalu menjadi lawan tangguh bagi Federer. Bahkan ketika Nadal masih berumur 17 tahun saat 2004, sudah mengalahkan Federer sekaligus membangun rivalitas. Adapun pertandingan di Miami Master 2005 yang juga layak dikenang, Federer mengalahkan Nadal dalam pertemuan kedua di babak ketiga sebagaimana kekalahan Federer juga di babak ketiga turnamen yang sama setahun sebelumnya. Skor saat itu 2-6, 6-7(4), 7-6(5), 6-3, 6-1, dengan kemenangan Federer.
Wawrinka sudah menunggu di final, mengalahkan Tomas Berdych. Pertemuan Nadal dan Wawrinka di final grand slam merupakan pertemuan kali pertama. Dimana Wawrinka mencapai final grand slam pertama kalinya. Kekalahan Federer sekaligus memupus munculnya partai all Swiss final. Langkah Wawrinka sejauh ini setelah mengalahkan juara 2013, Djokovich di babak perempat final yang sudah memenangkan empat gelar Australia Open. Tiga diantara empat gelar itu juga dicatat berturut-turut dari tahun 2011 sampai 2013. Sehingga dengan gaya permainan seperti ini menjadi layak untuk menanti final.
Jika berhasil memenangkan kejuaraan ini, maka Nadal akan merengkuh gelar ke-14 yang setara dengan pencapaian Pete Sampras dalam dunia tennis. Dengan pencapaian ini pula, maka posisi Nadal untuk mempertahankan posisi nomor 1 dunia tetap berlangsung dimana Australia Open 2013 tidak diikutinya karena cedera yang berkepanjangan selama tujuh bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H