33 tahun lalu, 10 September 1981, Ikatan Alumni Pesantren IMMIM (IAPIM) resmi didirikan. Saat itu ayahanda allahuyarham Fadeli Luran (semoga Allah memberi tempat terbaik bagi beliau, alfatihah) mengukuhkan pengurus periode pertama. awalnya hanya dengan nama IAPI, kemudian ayahanda menambahkan huruf M, untuk memudahkan penyebutan. Sampai sekarang, nama itu tetap bertahan.
Merayakan 33 tahun IAPIM tahun ini, sepertinya mulai ada pelangi. Setelah “hujan” tujuh tahun lamanya, maka dengan struktur kepengurusan yang baru memberikan tanda-tanda geliat organisasi. Selama tujuh tahun terakhir, keaktifan Pengurus Pusat IAPIM dibawah kepemimpinan kakanda Ir. H. Imran Yusuf, M.M., hanya segelintir pengurus yang bisa aktif. Selebihnya, kesibukan dan aktivitas tetap yang mesti dimaklumi.
Bukan juga berarti bahwa ketidakaktifan pengurus lalu ketiadaan dinamika. Pengurus Pusat masih dapat menggerakkan orientasi anggota baru IAPIM di tempat yang berbeda-beda, Takalar (2008, Wahyu Muslimin), Takappala, Malino (2009, Hasri Hidayat), Salewangang, Malino, (2010 Nur Riswandy Marsuki, 2011 Muh Wajdi), Bantimurung (2012 Fahmiy Syukri), Salewangang, Malino (2013 Khairul Maarif, 2014 Muh. Roem). Nama-nama yang menyertai tahun kegiatan itu adalah ketua panitia yang sudah mendedikasikan waktu, tenaga, dan materi untuk kesuksesan acara.
Selain orientasi, selama tujuh tahun juga dapat dilaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan almamater. Latihan Dasar Kepemimpinan (2008), Pelatihan Jurnalistik (2008), Workshop Persiapan Tes IELT (2009), Pelatihan Jurnalistik (2013), Diskusi Panel tentang Pendidikan Pesantren (2013), semuanya bertempat di Pesantren IMMIM Putra, Tamalanrea.
Untuk silaturahmi dengan alumni juga terlaksana Silaturahmi Nasional (2010) di Tamalanrea, kemudian Halal bi Halal di Pesantren Putri IMMIM (2013). 2014 terakhir, berhasil dilaksanakan Musyawarah Besar dan dilanjutkan Halal bi Halal. Amanah untuk mengemban kepengurusan organisasi, walau tidak bisa maksimal, juga tidaklah mengecewakan. Tetap saja mampu menyatukan anggota dalam silaturahmi.
Dalam kepengurusan ini juga, sekretariat IAPIM mampu dihadirkan di sudut Islamic Centre Jl. Jenderal Sudirman. Memang lebih banyak tidak berpenghuni, tetapi dalam dua tahun terakhir ini mulai ada geliat. Rapat, pertemuan, dan koordinasi, tetap berjalan dengan menggunakan sarana ini. Walaupun itu sekadar hanya menjadi ruang bertemu.
Dalam perjalanan IAPIM selama 33 tahun terakhir menjadi wadah untuk merawat silaturahmi. Kebersamaan di pesantren, baik di Tamalanrea ataupun di Minasate’ne menjadi bagian dari emosional masa lalu. Menghabiskan masa remaja, belajar bersama, dan juga sama-sama jauh dari orang tua, menjadi momen-momen yang menghiasi bagian umur. Seiring dengan bertambahnya aktivitas, mendapatkan teman baru, kolega di tempat kerja, ternyata kawan-kawan sepesantren memiliki kekahsan tersendiri. Mereka selalu punya tempat yang spesial bagi setiap kawan. Sehingga memori selama enam tahun (ada juga yang lebih maupun kurang) menjadi bagian yang menyatukan. Karenanya selalu ingin kembali mengenang itu dan kadang juga menertawainya bersama.
Maka, ketika berkumpul selalu saja cerita lucu yang mungkin saja saat kejadian adalah musibah dan cobaan. Tetapi dengan berjalannya waktu menjadi sebuah lelucon. Kenakalan dan masa remaja yang menyatu ketika menjalani masa-masa di pondok menjadi bahan tertawaan. Selalu saja berulang, cerita-cerita yang sama, namun ketika bertemu menertawainya tetap bagian yang menyenangkan.
Dalam banyak kesempatan, IAPIM dituntut untuk menjadi organisasi lebih dari itu. Prakarsa untuk menjadi bursa kerja, menjalin jejaring kewirausahaan, main futsal dan olahraga lainnya bahkan sejak beberapa tahun terakhir ada Liga IAPIM, namun semuanya hanyalah tambahan dari aktivitas utama silaturahmi. Organisasi didirikan untuk memberikan tempat bagi tumbuhkembangnya silaturhami. Maka, biarkanlah tetap begitu adanya. Kalaupun ada yang mau lebih dari silaturahmi, maka IAPIM menjadi tempat bertemu. Setelah itu, menjadi urusan masing-masing anggota. Selamat merayakan Milad ke-33, walau tanpa perayaan apa-apa. Tetapi dengan doa untuk kesehatan dan keberkahan bagi semua anggotanya, itu sudah kado yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H