Lihat ke Halaman Asli

Iswatun Hasanah

Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Early Intervention, Solusi Tepat Hadapi Autisme?

Diperbarui: 17 November 2022   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masih banyak mitos atau salah paham mengenai autism yang masih berkembang dalam masyarakat. Tumbuh dan berkembang itu sulit. Tumbuh dengan sebagai individu penyandang sprektrum autism, jauh lebih sulit.

Spektrum autism tanpa banyak disadari menjadi perjuangan berat bagi orang tua. Informasi tentang autism di Indonesia bisa dibilang kurang. Itu baru informasinya, penanganannya? Jaauuhh darii mumpuni.

Autism adalah kondisi neurologis yang sangat kompleks, di dalamnya ada hambatan seseorang dalam berinteraksi sosial, ketrampilan komunikasi, bahasan dan adanya perilaku yang berulang. Spektrum autism juga merupakan sebuah kondisi gangguan yang mana penyandangnya akan menemukan banyak kesulitan berinteraksi  dengan masyarakat pada umumnya.  

Akan tetapi, autism sebenarnya hanyalah kondisi dimana seseorang memiliki neurotype yang berbeda dari para neurotypical yang adalah mayoritas populasi manusia. Bukanlah gangguan, tetapi neurotype nya saja yang berbeda

Menemukan pekerjaan, cinta, dan kemandirian adalah hal yang lumrah bagi manusia pada umumnya. Tapi bisa sangat sulit bahkan nyaris tidak mungkin bagi yang seseorang yang berada di spektrum autisme. Namun, ada harapan bahwa keadaan sekarang mulai berubah.....

Menemukan gejala autism lebih dini adalah hal yang penting. Bagi orang tua yang mendapati anak mereka menyandang autism, diagnose ini sering kali mengejutkan! Bagaimana mungkin bayi mereka yang semula tampak sehat mendadak  aja jadi punya kelainan yang tak tersembuhkan?

Sekarang memungkinkan untuk mendeteksi gejala autism pada usia bayi di bulan ke tiga jauh sebelum kelainan itu muncul. Deteksi dini memungkinkan intervensi yang bisa mencegah atau paling tidak mengurangi kelainan yang terkait dengan autisme.

Memang penyebabnya belum diketahui dengan pasti, saking banyaknya variable yang terlibat. Tapi, sudah diketahui bahwa autism menunjukan pola perilaku khusus, dan apakah pola itu berkembang menjadi disabilitas atau tidak, ini tergantung pengalaman dini penyandangnya.

Maka dari itu, anak yang berkebutuhan khusus memerlukan "early intervention". Early intervention sendiri merupakan sebuah terapi yang dinilai dapat menghasilkan peningkatan pada beberapa aspek seperti perilaku adaptif, yakni kemandirian dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan, serta aspek intelektual, kemampuan sosial, komunikasi, dan kualitas hidup. 

Secepatnya harus diberikan terapi yang tepat. Kalau orang tuanya denial, bisa jadi early intervention akan tertunda.  Tapi di sisi lain, orang tua tidak denial dan mau mencari informasi autism juga kesulitan sebab tinformasinya yang terbatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline