Lihat ke Halaman Asli

Senayan, Panggung Baru Para Artis... Raiso Opo-opo

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi anggota DPR sejatinya adalah amanah yang harus dilandasi oleh kejujuran dan semangat pengabdian kepada rakyat. Seharusnya panggung pemilihan umum bisa menjadi wadah yang tepat untuk mencari sosok wakil rakyat yang memperjuangkan kepentingan rakyat. Bukan wakil rakyat yang cuma lip service dan tidur ketika membahas soal rakyat.

Secara konstitusional, tidak ada larangan untuk setiap warga negara mencalonkan diri sebagai anggota parlemen, begitu pula dengan artis karena semua punya hak dan kedudukan dalam undang-undang. Artis punya kebebasan dalam kegiatan politik di negara ini, sama dengan warga yang lain.

Banyak pertanyaan yang sering mengemuka di publik seiring dengan langkah para artis menjadi anggota dewan, beberapa pertanyaan bernada pesimis dan skeptis di antaranya,

layakkah para artis menjadi anggota legislatif?

mengapa artis mau jadi caleg Partai politik?

bagaimana sikap rakyat dalam memilih para caleg artis?

Pertanyaan-pertanyaan di atas menjadi wajar jika melihat kehidupan seorang artis yang sejauh ini masih mengandalkan popularitas mereka di ranah hiburan dan tidak memiliki kemampuan untuk menjadi anggota legislatif. Kita pun mempertanyakan kapasitas dan kapabilitas mereka di Senayan, karena di satu sisi mereka hanya menjadi pendulang suara partai, kualitas? Nomor sekianlah.

Fenomena artis yang menjadi anggota dewan, sebenarnya bukanlah hal baru. Yang menjadi perhatian kita adalah double job yang mereka perankan kadang tidak efektif, lihat saja para artis yang duduk di Senayan, apa sumbangsih mereka? Okelah jika mereka cuma bisa setuju dalam suara mayoritas partai di setiap rapat komisi dan pleno, tetapi belum pernah terdengar di media ada caleg dari kalangan artis yang vokal, paling cuma satu dua, seperti Rieke diah pitaloka alias oneng, Dedi 'Miing" Gumelar dan Nurul Arifin, yang lainnya hanya menjadi pelengkap di acara acara seremonial partai saja

Partai-politik 'memaksa' para artis bertranformasi secara instan menjadi anggota dewan, mereka dipolitisasi untuk maju sebagai caleg untuk mendukung suara partai politik agar lolos dari parlemen threashold. Idealnya memang seorang artis harus mempunyai integritas dan kapasitas ketika akan mencalonkan diri sebagai caleg partai politik bukan karena aji mumpung.

Karena kehidupan artis yang masih terseret kehidupan glamornya, kadang mereka kurang peka ketika membahas isu-isu perbaikan nasib rakyat. Saya sangat setuju jika model kayak Melanie Subono bisa ikut menjadi anggota dewan, kepeduliannya terhadap buruh dan TKI bisa menjadi parameter keterwakilan artis yang peduli dan layak masuk Senayan.

Mengubah mindset selebritis menjadi mental pelayan rakyat harus segera, rakyat tak mungkin menunggu adaptasi para artis. Harus ada kesadaran para artis yang sudah menjadi anggota dewan, bahwa mereka bukan lagi milik fansnya tetapi sudah milih rakyat. Intinya jalankan amanah!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline