Lihat ke Halaman Asli

Bahasa Tubuh SBY, Dukung Prabowo - Hatta?

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang kampanye pilpres tanggal 4 Juni 2014, tidak ada manuver politik yang signifikan dari Partai Demokrat. Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tetap konsisten dengan keputusan dari rapimnas Partai Demokrat ayng digelar di hotel sultan, Jakarta.

Rapimnas yang menghasilkan keputusan akan sikap Demokrat dalam pilpres, telah memutuskan bahwa secara institusi, Partai Demokrat akan mengambil sikap netral pada pilpres mendatang artinya tidak mendukung salah satu kandidat capres yang ada, baik Jokowi - JK maupun Prabowo - Hatta.

Sikap ini pun kembali diulang oleh SBY pada saat pengumuman hasil konvensi capres Demokrat. Dalam kesempatan tersebut, lagi lagi SBY menegaskan bahwa Demokrat tetap pada komitmen mengikuti hasil rapimnas, yakni bersikap netral dan nonblok.

Sebenarnya, dari bahasa tubuh SBY arah dukungan sudah bisa dibaca. Ketika Sikap SBY tidak mendapat respon dari kubu Jokowi,  banyak pengamat yang menebak bahwa PD akan dibawa SBY merapat ke poros Prabowo - Hatta. Namun isu itu ditepis dengan hasil rapimnas yang memutuskan netral. Perlu digaris bawahi bahwa ketika poling diadakan dirapimnas pun sebagian dari DPD mendukung PD untuk bergabung dengan Prabowo - Hatta.

Namun, SBY bukanlah politikus kemarin sore yang memutuskan sesuatu asal jadi. Beliau sangat tajam menganalisa dan pandai membuat kebijakan yang diluar prediksi. Masih ingat ketika SBY menginisiasi wacana pencalonan Sultan HB ke X? Ini juga diluar prediksi hitung hitungan koalisi saat itu.

SBY pun tidak mengekang kader PD untuk mendukung salah satu capres, yang penting memberikan laporan ke DPP PD sesuai aturan organisasi. Karena sikap netral yang diusung Partai Demokrat bukan berarti Golput. Saya pun melihat, faktor Hatta Rajasa menjadi faktor X, dukungan SBY akan diberikan. Figur Hatta Rajasa selama ini menjadi tokoh yang bersih, tidak ada catatan hitam dalam perjalan karir politiknya baik di partai maupun dipemerintahan.

Kita hormati sikap SBY sebagai warga negara Indonesia yang punya hak yang sama dalam menentukan pilihan politiknya. Hanya karena beliau seorang tokoh populer dan seorang presiden, maka saya pun tertarik untuk melihat bahasa tubuh beliau dari kaca mata awam saya.

Salam kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline