Lihat ke Halaman Asli

BPS : 885 Ribu Pria Jomblo Seumur Hidup

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika data di atas benar, maka bersiaplah kaum hawa yang belum menikah memasang tampang jual mahal dan tak perlu lagi menyimpan asa tak mendapatkan jodoh. 885 ribu itu bukanlah angka yang sedikit. Apakah para pria yang jomblo ini ketakutan menikah atau punya alasan kuat untuk belum nikah ?

Sedikit mengambil data dari BPS tahun 2008 bahwa dari jumlah penduduk Indonesia 200 jutaan, ada sekitar 120 juta usia produktif yang masih menjomblo, dan data tersebut kurang lebih sama dua tahun berikutnya. Perbandingan di tahun 2010 untuk usia 15 - 64 tahun, jumlah pria ada sebanyak 78.969.160 jiwa dan perempuan sebanyak 78.083.952 jiwa, jadi selisihnya 885.208 pria yang akan sulit mendapat jodoh.

Untuk di kota-kota besar lebih banyak pertimbangan belum mau menikah karena banyak faktor. Secara biologis, si pria memang sudah siap menikah, namun sayang sering tidak disertai dengan kematangan ekonomi, dan emosional. Kadang kita jumpai juga kegagalan membina hubungan lebih lanjut karena alasan prinsip, tradisi dan tingkatan strata membuat pria enggan membuka hidupnya untuk wanita yang baru. Faktor lain yang ikut mempengaruhi biasanya adalah orang ketiga (keluarga), yang tidak menginginkan hubungan antara kedua insan berlanjut.

Maka tidak mengherankan jika banyak situs situs jodoh yang dijejali oleh para pencari pasangan, entah tujuannya sekedar mencari pelarian atau mencari teman ngobrol. Coba aja cek situs www.jomblo.com yang jumlah pengunjunnya semakin meningkat sejak diluncurkan tahun lalu. Menjamurnya komunitas-komunitas jomblo di media sosial tentu menjadi fenomena tersendiri. Dan kata 'Jodoh' menjad kata kunci pencarian terbanyak dalam mesin pencari google.

Bagi pria mencari pacar atau kekasih sangatlah mudah, namun mencari jodoh untuk dijadikan pasangan sehidup semati sepertinya mengalami kesulitan. Pria cenderung menurutkan egonya dan lebih memilih karier ketimbang memikirkan ke hubungan yang lebih serius. Apakah kemudian ekspektasi yang dharapkan pria didapatkan ketika mengikuti kontak jodoh online ? jawabannya bisa ya dan tidak.

Menyegerakan pernikahan tentu lebih baik ketimbang terombang ambing dalam ketidakpastian. mengenal calon istri melalui kontak jodoh online sebenarnya tak masalah, sepanjang kita berani mengikrarkan pada diri kita sendiri untuk terbuka dan jujur pada pasangan kita. So tak ada alasan lagi menunda pernikahan ... (@iswanto_1980)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline