Lihat ke Halaman Asli

Iswan Heri

Dreamer, writer, and an uncle

[Bulan Kemerdekaan RTC] Kepada Putih

Diperbarui: 19 Agustus 2016   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: Rumpies The Club / Logo RTC

Padamu surat ini kutulis kawan,

Sejarak seratus masa, terserak antara duka dan asa

Di hari ketika lidah membeku, mata terpejam, dan kepala membatu

Saat hati dan jiwa tak lagi sanggup menghadang deru dan debu

Hutan rimba beton yang berdiri angkuh di atas bulir-bulir padi mimpi kami

Karena manusia hari ini hidup dari memakan kerikil, pasir besi, dan minyak bumi

Burung dan monyet tinggal diantara pepohonan besi pencakar langit

Mata air kering, air mata enggan menetes

Dan suara kami hilang ditelan deru mesin pabrik

Kami serupa ilalang yang digilas traktor pembangunan

Kami ini binatang jalang yang terbuang dari kumpulan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline