Lihat ke Halaman Asli

Iswandi

Reinforcement Akal

Awal Ramadan Ala Orang Kampung

Diperbarui: 5 Mei 2019   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Ramadhan 1440 H sudah menanti, banyak orang sudah menyiapkan, bermacam program menanti, mulai dari rumah, kampung, masjid, mushalla, pemerintah, stasiun TV, radio, media sosial, internet, dan mungkin masih ada.

Pokoknya ramadhan adalah bulan yang membawa keberkahan dan keberuntungan bagi semua. Para pedagang untung karena daya beli masyarakat meningkat, para pegawai untung karena ada THR, para ustadz untung karena jadwal padat, para artis untung karena banyak job, pokoknya untung semua.

Penentuan awal Ramadhan di Indonesia dengan menggunakan hisab dan rukyat. Muhammadiyah adalah organisasi yang konsisten menggunakan hisab dalam penentuan awal Ramadhan. Pemerintah dalam hal ini kementerian agama menggunakan rukyat dalam penentuan awal Ramadhan. 

Sehingga sering kita lihat dan alami bahwa awal Ramadhan ada yang sama dan sering terjadi perbedaan. Para pengikut tarekat Naqsyabandiyah biasanya lebih awal menentukan awal Ramadhan, sedangkan tariqat syatariyah agar terakhir menentukan awal Ramadhan.

Orang orang awan di kampung biasanya menentukan awal Ramadhan agak unik dan ini saya sebut agak jitu. Karena melihat kondisi alam, mereka yakini alam tak pernah berbohong. Biasanya mereka menentukan awal Ramadhan, kalau sudah terjadi badai di siang hari, maka itu pertanda bahwa pergantian bulan, dan besoknya mereka sudah melaksanakan ibadah tarwih. 

Untuk menentukan betul atau tidaknya, maka bisa dipastikan, kalau pada pagi sudah hujan, maka itu pertanda dan seharusnya sudah berada di satu Ramadhan. 

Pengalaman saya memang biasanya awal Ramadhan itu selalu hujan, dan orang tak kemana-mana, dengan dalih itu puasa tuo dan harus dijaga, agar puasanya tetap aman di hari pertama.

Wallahu alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline