Lihat ke Halaman Asli

Iswandi

Reinforcement Akal

Mengubah Paradigma Simbol Nilai Mahasiswa

Diperbarui: 3 Januari 2019   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok. pribadi)

Kalau berbicara tentang motif mahasiswa mengikuti proses perkuliahan maka susah sekali dielakkan dari upaya mendapatkan nilai yang baik. 

"Dengan nilai yang baik, maka akan mudah mendapatkan pekerjaan", jawaban mahasiswa STAI YAPTIP Pasaman Barat ketika saya tanyakan apa gunanya nilai tersebut. 

Karenanya berbagai usaha dilakukan untuk mendapatkan nilai yang baik, mulai dari menggunakan 'jimat', copas, ataupun mencontek. Demi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 

Padahal jelas bahwa pendidikan itu adalah orientasi nya proses, bukan hasil. Kalau proses dilakukan maka semuanya menjadi learning experience yang akan memberikan nilai-nilai positif dalam pembelajaran mahasiswa tersebut. 

Sedangkan nilai hanya bagian dari simbol-simbol yang menurut kuasa pengetahuan kita bahwa nilai A adalah sangat baik, nilai B adalah baik, nilai C cukup, nilai D dan E disimbol sebagai nilai bencana. Padahal semua itu hanya simbol simbol yang tertuliskan pada lembaran kertas. Dan semua kita mekastanisasi simbol-simbol tersebut. 

Tidak ada jaminan yang mempunyai nilai bagus maka akan mudah mendapatkan pekerjaan. Banyak para cum laude yang susah mendapatkan pekerjaan. Yang seharusnya dilakukan adalah bagaimana menciptakan pekerjaan itu sendiri. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline