Mlipir ke pasar Gede Surakarta jangan lupa icip-icip kulinernya. Berbagai jajanan tradisional membuat kepala ndlangak, mata mlirik dan bibir komat kamit baca disetiap plakat yang bertuliskan menu jajanan tradisional yang dipasang agak tinggi di tempat penjualnya. Gempol pleret, cenil, lonjongan makanan macam apa itu? Penasaran bercampur was-was kalau nyoba makanan ini bakal doyan atau ga! hiiii. Jangan takut kalau mencoba makanan tradisional, walaupun nanti bakal ga doyan, trauma atau alergi tetap yakin bahwa disetiap makanan yang tersaji ada berbagai rasa yang mungkin bukan lidah yang mampu merasakannya.
Eiits namun ada yang hits dan wajib dicoba pertama terlebih dahulu. Es dawet telasih, salah satu kedainya adalah Ibu H.Siswo (dari pintu depan pasar lurus aja 20 meter). bukan hanya rasa yang tertinggal namun sensasi makan es dawet telasih di pasar ini juga tak terlupakan.
Ramainya pembeli dan penjual didalam pasar menemani waktu makan kalian, jangan harap bisa nongkrong berlama-lama apalagi kalau sudah banyak antrian waktu kalian mungkin hanya 5 menit (maklum hanya tersedia 4 kursi plastik warna merah) bahkan ada yang rela minum es dawetnya sambil berdiri ya karena sudah ga sabar menikmati segernya es dawet telasih. Manis, gurih perpaduan juruh dan santan ditambah biji telasih yang lembut dan kres-kres kalau sudah dimulut bercampur aroma secuil nangka yang bikin nyendok turus dan terus hingga tetes terakhir, duhh...nyam nyam. hayooo puasa kan? jangan langsung cus kesana lhoo!! Haahh mungkin nunggu lebaran baru bisa ngiras disana lagi. Soal harga satu porsi es dawet telasih ini kalau ga salah 6/8rb, lupa..sudah 5bln yang lalu :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H