Bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah. Berkah untuk yang menjalankan ibadah puasa dan juga berkah bagi yang tidak menjalankan ibadah puasa karena memang tidak diwajibkan bagi mereka. Berkah Ramadhan bagi yang menjalankan ibadah adalah dilipatgandakannya pahala ibadah di bulan ini. Bayangkan ketika kita membaca Al-Quran pahalanya dihitung untuk satu huruf sebagai satu kebaikan. Bahkan ada satu malam yang jika kita melakukan kebaikan di malam itu maka pahalanya lebih baik dari kebaikan yang kita lakukan dalam seribu bulan. Betapa tidak berkah jika kesempatan meraih kemenangan untuk memperbanyak tabungan akhirat begitu diobral oleh Allah SWT. Dan dalam bulan ini pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka lebar-lebar. Betapa damainya bulan Ramadhan.
Bicara tentang berkah, bukan saja berkah ukhrowi yang di "SALE" besar-besaran oleh Allah SWT akan tetapi juga berkah duniawi yang juga diguyurkan Tuhan untuk hamba-Nya. Betapa tidak, di setiap Ramadhan begitu sesak pasar-pasar yang menjual berbagai kebutuhan baik makanan maupun pakaian. Di bulan ini pula pebisnis berusaha menyenangkan karyawan dengan membagikan berbagai hadiah dan tunjangan. Apakah berat untuk pebisnis? Sesungguhnya salah satu alasan mengapa mereka dengan suka rela menyiapkan bingkisan begitu banyak karena ada kebahagiaan yang mereka rasakan saat berbagi. Yang pasti kebahagiaan itu menular dari para karywannya yang juga bahagia menerima berbagai hadiah dan bingkisan dari majikannya.
Bagi pebisnis, bulan Ramdhan bisa dijadikan waktu yang tepat untuk upgrade skill atau meningkatkan kemampuan berbisnisnya. Betapa tidak dengan pasar musiman yang seakan meledak menjadi peluang untuk menjual barang sebanyak-banyaknya. Momen ini bisa dijadikan acuan dan laboratorium untuk mengetahui, meneliti dan sekaligus mempraktikan berbagai skill seperti penyediaan stok dalam skala besar, menangani permintaan barang yang membludak, mengelola pengiriman barang termasuk packing atau pengemasan dan juga pengelolaan arus uang atau cash flow agar bisnis tidak mati karena kehabisan modal.
Di era bisnis online, skill lain yang bisa dijajal adalah strategi pemasaran yang meliputi banyak hal termasuk pembuatan materi iklan, pengelolaan pembiayaan iklan, pengelolaan waktu iklan, dan juga pengelolaan segmentasi konsumen sesuai dengan platform pasar dan media sosial yang digunakan. Di saat Ramadhan, pasar begitu nyata. Data dan informasi juga mudah diperoleh dan tersedia di mana-mana, ini pun salah satu skill yang bisa di-upgrade di bulan suci penuh berkah ini.
Packaging atau pengemasan produk, salah satu hal yang bisa dilatih dan diperhatikan di bulan Ramadhan ini. Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa yang diakhiri dengan hari raya Iedul Fitri. Hari raya Iedul Fitri atau lebaran di Indonesia identik dengan keindahan dan kecantikan penyajian hidangan maupun hadiah. Packaging yang menarik dan sesuai dengan tema lebaran sangat mungkin untuk dipelajari dan diujicobakan di bulan ini.
Yang perlu diingat, terutama untuk pebisnis pemula, jadikan momen ini sebagai momen pembelajaran yang nyata. Lihatlah hasil yang diperoleh dari berbagai sudut pandang. Tidak hanya dari profit yang diperoleh yang mungkin terlihat sebagai bentuk kerugian. Namun lihatlah dari sudut pandang lain seperti pengalaman berbisnis yang sangat berharga. Mungkin saat ini kita mengalami kerugian, akan tetapi hari ini kita bukan lagi sorang pebisnis yang kemarin yang tidak tahu apa-apa. Hari ini kita memiliki pengalaman nyata yang mungkin tidak dimiliki dan dirasakan oleh pebisnis lain. Hari ini kita tahu strategi mana yang efektif dan berhasil dan metode mana yang kurang efektif. Kita tahu segmen mana yang cocok buat produk kita dan di harga berapa produk kita diminati konsumen dan memberikan profit yang optimal untuk usaha kita.
Yang tak kalah penting untuk dilatih di bulan Ramadhan adalah kemampuan mengelola sumber daya manusia (SDM). Saat menjelang lebaran, biasanya permintaan barang akan melonjak dan bukan supply barang saja yang perlu diantisipasi akan tetapi juga tenaga untuk melakukan berbagai pekerjaan. Saat Ramadhan kita bisa mencoba berbagai strategi dari mulai mempekerjakan tenaga musiman sampai menggunakan tenaga outsourching. Semua itu akan lebih sulit dilakukan jika pasar dan permintaan barang tidak sedang booming seperti di bulan Ramadhan.
Jadi kesimpulannya, jangan lewatkan Ramadhan tahun ini untuk upgrade skill kita. Skill meraih pahala ibadah sebanyak-banyaknya dan juga skill yang berhubungan dengan duniawi khususnya kemampuan berbisnis seoptimal mungkin. Jadi kita bisa menjadi orang yang beruntung dunia dan akhirat. Aamiin. Selamat berpuasa dan selamat meng-upgrade diri ya teman-teman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H