Sebagai seorang Guru Penggerak (GP), saya merasa sangat terhormat dapat mengikuti program pengembangan diri yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Program ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai paradigma berpikir dan prinsip coaching yang sangat penting dalam interaksi dengan siswa dan rekan kerja. Melalui modul 2.3, saya belajar betapa pentingnya memahami dan menerapkan paradigma berpikir yang mendukung dan prinsip coaching dalam konteks pendidikan.
Paradigma Berpikir
Sebelum memulai modul ini, paradigma berpikir saya cenderung berpusat pada diri sendiri. Saya sering kali terfokus pada bagaimana saya dapat menyampaikan materi pelajaran sebaik mungkin tanpa cukup mempertimbangkan kebutuhan dan potensi siswa.
Namun, setelah mengikuti pelajaran tentang paradigma berpikir coaching, saya mulai menyadari pentingnya mengalihkan fokus dari diri sendiri ke kebutuhan siswa.
Paradigma berpikir coaching mendorong saya untuk lebih terbuka, responsif, dan mendukung siswa dalam mengeksplorasi potensi mereka. Dengan pendekatan ini, saya belajar untuk lebih memperhatikan kebutuhan individu siswa dan membantu mereka melihat serta memanfaatkan peluang masa depan yang mungkin tidak mereka sadari sebelumnya.
Selain itu, saya mulai lebih menyadari pentingnya orientasi pada peluang masa depan dalam paradigma berpikir saya.
Pendekatan ini mengajarkan saya untuk melihat setiap interaksi dengan siswa sebagai kesempatan untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang akan berguna dalam kehidupan mereka di masa depan. Saya berusaha untuk membantu siswa melihat peluang-peluang ini dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan mereka.
Prinsip Coaching
Sebelum mempelajari modul ini, pemahaman saya tentang prinsip-prinsip coaching sangat terbatas. Saya tidak sepenuhnya mengerti bagaimana coaching dapat diterapkan dalam konteks pendidikan.