Sejak digagas oleh pemerintah pada tahun 2010, program Bidikmisi yang kemudian bertransformasi menjadi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah pada tahun 2020, telah menunjukkan dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada mahasiswa dari keluarga kurang mampu namun memiliki potensi akademik yang tinggi. Studi terbaru yang dilakukan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) pada tahun 2023 membuktikan bahwa program ini telah mencapai tujuannya dengan sukses.
Dalam studi tersebut, mayoritas alumni program Bidikmisi/KIP Kuliah mencatatkan prestasi akademik yang gemilang dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,00.
Bahkan, beberapa di antaranya berhasil mencapai IPK hampir sempurna, yakni 3,99. Angka-angka ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mendapatkan bantuan melalui program ini mampu memanfaatkan kesempatan yang diberikan untuk meraih kesuksesan akademik.
Kesuksesan para alumni Bidikmisi/KIP Kuliah tidak berhenti hanya pada capaian akademik. Banyak dari mereka yang setelah lulus berhasil mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan ternama dengan penghasilan yang layak.
Contohnya, beberapa alumni kini bekerja di sektor teknologi informasi, perbankan, kesehatan, dan sektor-sektor lainnya yang membutuhkan keahlian tinggi. Prestasi ini tidak hanya meningkatkan taraf hidup mereka sendiri, tetapi juga menunjukkan bahwa program Bidikmisi/KIP Kuliah efektif dalam memutus mata rantai kemiskinan.
Meskipun demikian, perjalanan para alumni Bidikmisi/KIP Kuliah tidak selalu berjalan mulus. Mereka sering menghadapi berbagai tantangan setelah lulus. Salah satu tantangan terbesar adalah mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka.
Persaingan di pasar kerja yang ketat membuat banyak alumni harus berjuang keras untuk mendapatkan posisi yang mereka inginkan. Selain itu, adaptasi dengan lingkungan kerja yang baru juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak alumni yang merasa kurang siap menghadapi dunia kerja yang dinamis dan menuntut keterampilan yang berbeda dari yang mereka pelajari di bangku kuliah.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, pemerintah dan pihak-pihak terkait perlu melakukan berbagai upaya peningkatan program Bidikmisi/KIP Kuliah.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah memperluas cakupan penerima beasiswa agar lebih banyak mahasiswa dari keluarga kurang mampu dapat merasakan manfaatnya. Selain itu, meningkatkan jumlah bantuan biaya hidup juga penting untuk memastikan mahasiswa dapat fokus pada studi tanpa harus khawatir tentang biaya sehari-hari.