Di dalam modul guru penggerak ada pertanyaan tentang apa kaitan antara fenomena gunung es dan penumbuhan profil pelajar pancasila, simak jawabannya berikut ini.
Di dunia pendidikan, memahami potensi tersembunyi siswa bagaikan menjelajahi lautan luas. Kita hanya bisa melihat sebagian kecil, bagaikan puncak gunung es yang menyembul di permukaan.
Potensi karakter dan kepribadian yang lebih besar tersembunyi di bawah, bagaikan es yang kokoh dan tak terlihat. Analogi gunung es ini lah yang menjadi dasar pemahaman Profil Pelajar Pancasila dan peran pentingnya dalam pembelajaran.
Memahami Dimensi Tersembunyi Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila menggambarkan enam karakter mulia yang ingin ditanamkan pada generasi muda Indonesia: Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan Global, Bergotong Royong, Mandiri, kreatif, dan bernalar kritis. Potensi karakter ini tidak selalu terlihat secara eksplisit dalam perilaku dan tindakan siswa.
Seperti gunung es, sebagian besar potensi ini tersembunyi di bawah permukaan, dipengaruhi oleh nilai-nilai, keyakinan, dan pengalaman pribadi yang kompleks. Guru berperan sebagai penjelajah yang berusaha memahami dimensi tersembunyi ini, menggali potensi yang mungkin belum disadari oleh siswa itu sendiri.
Pembelajaran Berdiferensiasi: Membuka Jalan Menuju Karakter Mulia
Pembelajaran berdiferensiasi menjadi kunci untuk membuka jalan bagi pengembangan Profil Pelajar Pancasila. Pendekatan ini mengakui keragaman potensi dan kebutuhan belajar setiap siswa.
Guru merancang pembelajaran yang fleksibel dan berpusat pada siswa, memungkinkan mereka untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar, minat, dan kemampuannya.
Melalui pembelajaran berdiferensiasi, siswa didorong untuk mengeksplorasi potensi mereka secara mandiri, membangun rasa percaya diri, dan mengembangkan karakter mulia. Guru bertindak sebagai fasilitator, pembimbing, dan inspirator, menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif di mana siswa merasa dihargai dan didorong untuk berkembang.