Fenomena guru terjerat pinjaman online (pinjol) menjadi permasalahan serius yang perlu segera diatasi. Kondisi ini bukan hanya membebani para guru secara finansial, tetapi juga berdampak negatif terhadap kinerja dan kesejahteraan mereka.
Kemendikbud sebagai instansi yang bertanggung jawab atas pendidikan di Indonesia perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelamatkan guru dari jeratan hutang.
Berikut adalah lima upaya yang direncanakan akan dilakukan Kemendikbud untuk mengatasi masalah ini:
1. Peningkatan Literasi Keuangan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan literasi keuangan di kalangan guru.
Banyak guru yang kurang memahami manajemen keuangan, sehingga mudah terjerat dalam pinjaman online yang seringkali memberikan bunga yang sangat tinggi dan memberatkan.
Untuk itu, Kemendikbud bisa mengadakan program edukasi keuangan secara berkala.
Program ini bisa berupa:
- Pelatihan dan Seminar
Mengadakan pelatihan dan seminar tentang literasi keuangan yang diisi oleh pakar keuangan. Pelatihan ini harus mencakup topik-topik seperti pengelolaan keuangan pribadi, perencanaan anggaran, investasi, dan risiko pinjaman online.