Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Mengukir Senyum di Tengah Kesulitan: Sebuah Refleksi tentang Arti Bersyukur

Diperbarui: 11 Maret 2024   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi/Facebook Isur Suryati 

Kehidupan terasa seperti sebuah roda yang terus berputar, kadang kita berada di puncak kebahagiaan, dan kadang kita terjatuh dalam kesulitan yang mendalam.

Namun, di tengah-tengah badai yang mendera, selalu ada secercah cahaya harapan yang dapat kita temukan, dan itulah saat yang tepat untuk mengukir senyum di wajah kita.

Kisah Inspiratif Bu Wiwi, asisten rumah tangga saya

Salah satu contoh nyata tentang kemampuan mengukir senyum di tengah kesulitan adalah kisah Bu Wiwi, seorang ibu rumah tangga dengan enam orang anak. 

Beliau adalah asisten rumah tangga yang membantu mengasuh anak saya yang bungsu.

Meskipun hidup dalam keterbatasan yang cukup besar, Bu Wiwi selalu mampu bersyukur atas apa yang dimilikinya. 

Dia menghadapi hidup dengan senyuman di wajahnya dan selalu siap membantu orang lain tanpa pamrih. Tidak pernah sekali pun dia mengeluh tentang kekurangan dan keterbatasannya.

Kisah Bu Wiwi adalah pelajaran berharga bagi saya. Ia mengingatkan saya bahwa kebahagiaan sejati tidaklah bergantung pada harta atau kekayaan materi. Sebaliknya, kebahagiaan sejati datang dari rasa syukur dan kesederhanaan hati.

Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Dalam kesibukan hidup sehari-hari sebagai seorang ibu dan guru, seringkali saya melupakan untuk bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup. 

Saya kadang terjebak dalam pusaran keluhan dan kekhawatiran yang kadang-kadang membuat saya lupa akan betapa berharganya nikmat yang kita miliki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline