Pendidikan adalah pondasi bagi perkembangan masyarakat dan negara. Di tengah tuntutan akan peningkatan kualitas pendidikan, isu-isu terkait manajemen kinerja guru dan kepala sekolah menjadi perhatian penting.
Namun, seringkali terdapat miskonsepsi seputar pengelolaan kinerja, terutama terkait dengan Pengelolaan Kinerja di PMM (Pendidikan Merdeka Mengajar). Mari kita telaah lebih dalam untuk mengurai miskonsepsi yang beredar.
Miskonsepsi: Guru Melupakan Tugas Mengajar karena Disibukkan dengan Administrasi PMM
Banyak yang menganggap bahwa guru seringkali terlalu disibukkan dengan administrasi PMM sehingga melupakan tugas utama mereka, yaitu mengajar.
Namun, faktanya, Pengelolaan Kinerja di PMM bukanlah beban tambahan, melainkan alat bantu yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan kinerja guru dan kepala sekolah.
1. Perencanaan yang Lebih Fokus dan Efisien
Pengelolaan kinerja di PMM memfasilitasi guru dan kepala sekolah dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang lebih terfokus, sederhana, dan mudah. Melalui PMM, guru dapat:
a. Mengarahkan perencanaan kinerja pada inti pendidikan.
b. Mengurangi kompleksitas administrasi yang membebani.
c. Mengumpulkan data kinerja secara otomatis dan transparan.
d. Mengembangkan kinerja yang lebih efektif dan efisien.
e. Mempercepat proses perencanaan kinerja.
Dengan perencanaan yang lebih terfokus, sederhana, dan mudah, guru dapat mengalokasikan waktu dengan lebih efisien, menghindari beban administrasi yang rumit.
2. Pelaksanaan yang Terfokus pada Kinerja yang Relevan