Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Aksi Nyata Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Diperbarui: 3 November 2023   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi Nyata Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasihttps://www.pexels.com/photo/teacher-giving-lesson-and-children-raising-their-hands-8613100/

Halo, saya Isur Suryati, calon penggerak angkatan 9 dari Kabupaten Sumedang. Dalam aksi nyata ini, saya akan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas 8-A. 

Ada kutipan yang mengatakan, "Tidak ada anak di dunia ini yang benar-benar sama sekalipun kembar identik tetapi satu sama lain memiliki ciri khas tersendiri begitupun dengan murid-murid kita. Mereka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, bagaimana cara memberikan pembelajaran terbaik sesuai dengan kebutuhan belajar mereka? Simak penjelasannya berikut ini."

Sebelumnya, saya tidak mementingkan arti keberagaman murid-murid, sehingga saya memperlakukan semua anak sama, tanpa mempertimbangkan gaya belajar mereka atau apa yang membuat mereka nyaman di kelas. Namun, setelah mempelajari teori pembelajaran berdiferensiasi, saya mulai memahami dan mencoba memberikan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, kita berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak agar mereka dapat belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

Sebelum memulai pembelajaran, saya memberikan assessment diagnostik untuk menentukan gaya belajar murid menggunakan aplikasi Aku Pintar yang telah saya siapkan sebelumnya. Hasil tes diagnostik menyimpulkan bahwa terdapat 15 anak yang dominan dalam gaya belajar visual, 10 anak dominan dalam gaya belajar auditori, dan 7 anak dominan dalam gaya belajar kinestetik.

Kegiatan pembelajaran yang saya lakukan di kelas 8-A ini berfokus pada mata pelajaran Bahasa Sunda dengan sub-pokok bahasan tentang Kampung Adat Sunda. Pembelajaran dimulai seperti biasa dengan memberi salam, menyapa murid, menanyakan kabar, berdoa sebelum pembelajaran, mengecek kehadiran murid, memberi pertanyaan pemantik, dan juga menyampaikan tujuan serta penilaian, diakhiri dengan membuat kesepakatan kelas.

Proses awal (Video tampak wajah saya dan peserta didik)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana kabar kalian hari ini? Sebelum kita mulai pembelajaran, mari berdoa terlebih dahulu. Silakan, ketua kelasnya memimpin doa.

Hari ini, siapa yang tidak masuk sekolah? Alhamdulillah, hari ini semua hadir dalam kondisi sehat dan siap untuk belajar. Sebelum kita mulai pembelajaran hari ini, saya ingin bertanya beberapa hal terkait dengan pembelajaran sebelumnya tentang Kampung Adat Sunda. Kira-kira apa yang kalian ketahui tentang kampung adat Sunda? Berapa jumlah Kampung Adat Sunda di Jawa Barat? Dan sebutkan 7 unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat. Terima kasih atas jawaban kalian.

Pada pertemuan kali ini, tujuan pembelajaran adalah melalui kegiatan literasi, murid mampu menjelaskan pengertian dan contoh-contoh kampung adat Sunda dengan tepat, dan melalui kegiatan literasi, murid mampu menuliskan teks deskripsi kampung adat Sunda.

Sudah siap belajar hari ini? Sebelum memulai, mari kita lihat kesepakatan kelas yang telah kita buat. Yang pertama, kita harus saling menghargai pendapat teman. Ini berarti saat berdiskusi kelompok, kalian harus saling menghargai pendapat teman kalian. Sesuai dengan profil belajar murid, gaya belajar mereka dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

Proses (Video tampak wajah peserta didik)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline