Hari ini, pada modul 1.1 calon guru penggerak angkatan 9, saya belajar tentang refleksi kritis pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Dalam hal ini, saya ingin menyoroti mengenai pendidikan karakter dan budi pekerti. Mengapa? Ya, karena setelah saya membaca-baca tentang beberapa materi terkait pemikiran Ki Hajar Dewantara. Ternyata, pemikiran beliau tentang pendidikan itu mengerucut ke arah akar budaya, pendidikan karakter, dan budi pekerti.
Membentuk Kepribadian Unggul: Visi Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti
Pendidikan karakter dan budi pekerti menurut saya, sudah seharusnya bisa memegang peranan penting dalam membentuk individu yang tidak hanya memiliki kecerdasan akademis, tetapi juga karakter yang tangguh dan budi pekerti yang luhur. Ki Hajar Dewantara, sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia yang sangat inspiratif dan mengilhami, memiliki pandangan yang kaya akan bagaimana pendidikan karakter dan budi pekerti yang harus diintegrasikan dalam proses pembelajaran. Dalam artikel ini, saya akan mengulas pemikiran beliau dan menggali konsep-konsep yang relevan bagi generasi masa kini.
Visi Pendidikan Karakter menurut Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, menurut saya sudah melewati batas konvensional, karena sudah mampu mengangkat pendekatan yang lebih dalam dan holistik. Ia menggugah kita dari pandangan sempit bahwa pendidikan hanya tentang mentransfer pengetahuan semata. Baginya, pendidikan berarti lebih dari itu -- merupakan upaya untuk membangun karakter dan moral yang kokoh sebagai pondasi hidup yang berarti dan sukses.
Ki Hajar Dewantara dalam setiap pemikirannya, begitu menegaskan urgensi pendidikan karakter dalam pembentukan individu yang berdaya. Bagi beliau, pendidikan karakter tak sekadar mengenai peningkatan kecerdasan intelektual. Lebih dari itu, pendidikan karakter melibatkan pembentukan nilai-nilai moral yang mendasari perilaku. Nilai-nilai seperti kejujuran, tekad, tanggung jawab, dan empati menjadi landasan kuat bagi pembentukan karakter yang utuh.
Dalam visi Ki Hajar Dewantara, pendidikan karakter berfungsi sebagai penunjuk jalan dalam menjalani kehidupan. Lebih dari sekadar mengajar keterampilan akademis, pendidikan harus membekali individu dengan prinsip-prinsip moral yang mengilhami tindakan. Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa karakter yang baik adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan meraih sukses yang sejati.
Pandangan tentang Pendidikan dan Pengajaran
Pandangan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dan pengajaran membangkitkan gagasan inklusifitas dan penghormatan terhadap keunikan setiap individu. Beliau mengajarkan bahwa pendidikan seharusnya mencerminkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan potensi unik yang dimiliki oleh setiap individu.
Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendekatan humanis dan inklusif dalam proses pengajaran. Bagi beliau, pendidikan bukanlah sekadar aliran pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi juga proses pemberdayaan siswa untuk mengembangkan identitas mereka yang unik. Beliau mengingatkan kita bahwa pendidikan harus mempertimbangkan perbedaan-perbedaan individual, memungkinkan siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan serta potensi mereka.
Dalam pandangan beliau, tiap individu memiliki potensi yang unik dan bakat khas yang perlu ditemukan dan dikembangkan. Ki Hajar Dewantara mendukung pendekatan yang menghormati perbedaan, memberi setiap siswa ruang untuk tumbuh sesuai dengan bakatnya masing-masing. Dalam konteks pembelajaran, beliau berpendapat bahwa pendidikan seharusnya merangsang eksplorasi dan pengembangan kemampuan unik yang dimiliki oleh siswa.