Kondisi jalan yang rusak dan berlubang serta aspal yang mengelupas dan mudah sekali lepas apalagi saat musim hujan tiba di daerah Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, benar-benar membuat pengguna jalan sulit untuk melintas. Saya sebagai warga Tanjungmedar sangat merasakan dampak buruk dari kondisi jalan yang memprihatinkan ini, baik bagi mobilitas maupun perekonomian daerah.
Ketika jalan berlubang dan 'banjir cileuncang' atau ada genangan air, masyarakat mengeluhkan seringkali terlambat sampai ke tempat kerja atau sekolah. Selain itu, aksesibilitas warga untuk mengunjungi pasar atau puskesmas juga menjadi terganggu. Kondisi jalan yang buruk juga menjadi penyebab utama kerusakan pada kendaraan, sehingga membebani biaya perbaikan yang semakin mahal.
Jalan di daerah Tanjungmedar terutama kawasan Desa Sukatani, Desa Kamal, dan Dusun Haur Papak Desa Surian ditopang oleh tanah lempung yang labil. Hal ini merupakan masalah yang memerlukan perhatian serius. Karena, tanah lempung cenderung sensitif terhadap perubahan cuaca dan kelembapan. Di musim hujan, air yang meresap ke dalam tanah membuat tanah menjadi labil dan mudah longsor, berbahaya bagi pengguna jalan.
Untuk itu, saya merasa perlu menulis artikel ini dengan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya perbaikan infrastruktur jalan di daerah Tanjungmedar. Menurut saya, revitalisasi infrastruktur jalan menjadi sangat penting untuk mengatasi masalah ini dengan inovasi dalam membangun dan merawat jalan. Inovasi meliputi penggunaan bahan pengikat khusus pada tanah lempung, teknologi sensor untuk memantau kondisi jalan, dan sistem drainase yang baik. Revitalisasi infrastruktur jalan juga meningkatkan mobilitas masyarakat dan membuka akses ke daerah terpencil, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan memperbaiki kondisi jalan, diharapkan pula dapat meningkatkan perekonomian daerah. Sebagai contoh, jalan yang baik dapat mempermudah transportasi barang dan produksi, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing usaha di daerah Tanjungmedar. Terakhir, dengan kondisi jalan yang lebih baik, diharapkan pula dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. Dengan demikian, saya berharap artikel ini dapat mendorong pemerintah dan masyarakat untuk mengambil tindakan yang lebih cepat dalam memperbaiki kondisi jalan di daerah Tanjungmedar.
Penyebab kondisi jalan yang buruk
Menurut pengalaman saya sebagai putra daerah yang berasal dari Tanjungmedar, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kondisi jalan yang buruk di daerah kecamatan Tanjungmedar kabupaten Sumedang. Pertama, Kondisi tanah yang labil dan mudah bergeser. Sebagai informasi, tanah di sana ada beberapa yang merupakan tanah aluvial yang lekat, tapi labil. Tanah ini biasa disebut 'taneuh porang' cocok dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan dari tanah liat.
Kedua, sesuai dengan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2020, penyebab rusaknya jalan di Kecamatan Tanjungmedar adalah kurangnya pemeliharaan dan perawatan jalan oleh pemerintah daerah yang seharusnya secara rutin melakukan perbaikan dan pengaspalan jalan yang rusak.
Ketiga, beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalan juga dapat berkontribusi terhadap kerusakan jalan. Ketiga, cuaca ekstrem seperti hujan deras atau banjir dapat memperburuk kondisi jalan yang sudah buruk.
Keempat, cuaca ekstrem seperti hujan deras atau banjir juga dapat memperburuk kondisi jalan yang sudah buruk. Jalan yang terendam banjir akan cepat rusak dan berlubang, sehingga mengganggu mobilitas masyarakat.
Selain itu, yang terakhir kualitas bahan bangunan jalan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi kondisi jalan yang buruk. Jalan yang dibangun dengan material yang rendah kualitasnya akan lebih cepat rusak dan berlubang.