Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Cara Membuat Artikel Anti Plagiarisme dengan ChatGPT

Diperbarui: 15 Maret 2023   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menggunakan chatGPT untuk membuat artikel. Sumber: mobilesyrup via kompas.com

Hai teman-teman! Kami siap memberikan tips bagaimana membuat artikel anti plagiarisme yang akan membantu artikel yang kamu tulis naik ke posisi teratas di mesin pencarian Google. Saat ini, semakin banyak website yang bersaing untuk menarik perhatian pembaca dan pengunjung. Oleh karena itu, penting untuk membuat konten yang orisinal dan unik agar dapat bersaing dengan website lainnya.

Di artikel ini, saya akan memberikan panduan langkah demi langkah untuk membuat artikel anti plagiarisme yang berkualitas tinggi. Saya akan membahas tentang pentingnya menghindari plagiarisme, cara mencari ide yang orisinal, dan tips untuk menulis artikel yang unik dan menarik. Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan dapat membuat artikel yang berkualitas tinggi dan menghindari plagiarisme, sehingga artikel kamu dapat bersaing dengan tulisan-tulisan lainnya.

Kontroversi penggunaan Chat GPT di lingkup akademik

Penggunaan ChatGPT dalam lingkup akademik baru-baru ini menjadi kontroversial. Chatbot kecerdasan buatan ini ternyata dapat digunakan untuk menulis berbagai tugas akademik, termasuk makalah, esai, hingga skripsi atau tesis. Waah, keren ya. Namun, bagaimana sebenarnya etika penggunaan AI dalam mengerjakan tugas akademik?

Dilansir dari beritasatu.com dijelaskan bahwa Aditya Batara Gunawan -Sebagai seorang dosen ilmu politik di Universitas Bakrie mengatakan bahwa etika akademik melarang plagiarisme. Sebuah karya akademik haruslah hasil karya sendiri dan tidak boleh dibantu oleh teknologi seperti kecerdasan buatan.

"Kehormatan di dunia akademik adalah hal yang paling penting. Salah itu boleh, tetapi tidak boleh berbohong," -Aditya Batara Gunawan.

Untuk mengecek plagiarisme, banyak universitas menggunakan perangkat lunak seperti Turnitin. Namun, menurut seorang mahasiswa di salah satu universitas di Pittsburgh, karya yang dibuat dengan bantuan ChatGPT dapat dengan mudah lolos uji plagiarisme. Seperti dilansir dari edsurge.com, mahasiswa tersebut mengakui bahwa ia menggunakan AI untuk mengerjakan tugas-tugasnya dan sedikit menyuntingnya.

"Di Universitas Bakrie, indeks kesamaan untuk tugas kuliah maksimal 20%, dan untuk skripsi maksimal 10%. Namun, Turnitin sendiri masih memiliki kelemahan, terutama pada artikel dalam Bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia," tambah Aditya.

Sampai saat ini, Aditya belum menemukan kasus di mana mahasiswanya menggunakan ChatGPT untuk menyelesaikan tugas akademik. Namun, ia menekankan bahwa penting bagi mahasiswa untuk menghasilkan karya yang benar-benar orisinal dan bukan hasil dari kecerdasan buatan.

Ilustrasi | Freepik/prettyvectors

Cara Membuat Artikel anti plagiarisme dengan ChatGPT

Kita semua tahu bahwa di era digital ini, plagiat atau menjiplak karya orang lain adalah aksi yang sangat dikecam. Tak hanya merugikan pemilik asli, plagiat juga dapat merusak reputasi situs atau blog Anda. Namun, membuat konten yang benar-benar orisinal dan unik bisa jadi sulit. Nah, kali ini saya punya rekomendasi yang pasti bisa membantu Anda. Sapa ChatGPT!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline