Banyak hal yang harus dipersiapkan, saat kita akan melepas masa lajang. Dari mulai menyiapkan budget, konsolidasi keluarga dari kedua belah pihak, dan menata mental dan hati. Karena, pada umumnya tantangan terberat ketika akan menikah itu adalah pada persiapan resepsi pernikahan.
Dalam hal ini, terkadang mental kita, pasangan, dan keluarga juga ikut diuji. Tidak jarang karena masalah yang sepele, memantik masalah yang lebih besar. Antara kedua pasangan terlibat cekcok dan salah paham.
Akhirnya, berimbas pada keluarga besar. Bahkan, alih-alih keluarga bersatu dan bekerjasama mempersiapkan pernikahan. Malah yang terjadi pembatalan pernikahan. Lantaran gagalnya konsolidasi antara kedua belah pihak terkait persiapan resepsi.
Pasangan yang terkesan cuek, tidak peduli, dan ogah-ogahan ; pihak keluarga besar yang terlalu mengatur dan memaksakan kehendak mereka; serta belum cukupnya dana yang dibutuhkan sebagai biaya pernikahan. Ketiga hal tersebut menjadi pemicu permasalahan yang amat krusial dan riskan.
Dari sekian masalah tersebut, vendor pernikahan merupakan salahsatu problem yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan. Karena, tidak tepat dalam memilih vendor akan menyebabkan kerugian dan pesta pernikahan tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Apalagi, jika rasa kesal dan kecewa terhadap vendor terbawa hingga bertahun-tahun setelah menikah. Umpama, karena foto pernikahan yang tidak kunjung dikirim, dan lain-lain. Kan gak banget, ya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk prepare sejak awal dan memilih vendor yang tepat untuk mengurusi hari besar kita yang akan dilaksanakan cukup sekali saja dalam seumur hidup.
Berikut adalah do's and don't dalam memilih vendor pernikahan, sudah saya rangkumkan untuk anda dari berbagai sumber.
1. Siapkan budget yang memadai.
Pernikahan merupakan hal besar yang terjadi dalam hidup seorang manusia. Tentu saja, setiap orang akan bersiap sejak awal untuk menyambut hari yang sangat urgent dan sakral ini. Termasuk dalam persiapan tersebut, yang utama dan terutama adalah soal budget yang cukup dan memadai. Artinya, tidak kekurangan tidak juga berlebihan.
Dari dahulu hingga kini, seiring pengaruh inflasi. Biaya yang harus dipersiapkan saat kita akan melaksanakan resepsi pernikahan terus saja mengalami kenaikan. Jika pada tahun 2006, saat saya menikah.