"Baper amat jadi orang."
Kita mungkin sering sekali mendengar kalimat tersebut. Terkesan seperti biasa saja, ya. Seperti sebuah kalimat candaan yang akan terlontar dengan mudah begitu saja dari mulut seseorang.
Namun, efeknya memang akan sangat fatal bila kalimat itu kita lontarkan pada teman atau siapa saja yang sedang dilanda banyak masalah.
Mungkin, kita akan berkata, "Emang kenapa sih, ngomong saja kok diatur-atur." Kalau ke teman yang sudah akrab dan deket banget, kita kan sudah biasa ngomong ceplas-ceplos.
Tidak ada efek buruk yang akan tampak secara kasat mata. Namun, entahlah dampak pada hati mereka kita tidak akan pernah tahu.
Karena, bisa saja teman Anda akan sungkan untuk mengutarakan perasaannya terkait efek dari kata-kata tersebut.
Merasa takut tambah dikatain sebagai orang baperan, sedikit-sedikit mengeluh sakit hati karena kata-kata yang terkesan sepele dan biasa saja.
Padahal, ternyata jenis kalimat seperti itu termasuk kepada gaslighting. Apa itu gaslighting?
A. Definisi gaslighting
Seseorang kadang tidak sadar dirinya sedang menjadi obyek gaslighting, saat seseorang berkata dengan kalimat yang manis. Karena, dibalik ucapan itulah ada makna manipulatif. Seperti racun yang dibungkus dengan permen gula yang manis dan berbau harum anggur.