Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Boys Will be Boys, Dukung Hobi Suami agar Tidak Menimbulkan Friksi

Diperbarui: 18 September 2022   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi hobi |Pexels.com/Kai Black

Dibutuhkan kesadaran sepenuh hati, serta kesabaran yang maksimal bagi para istri yang sedang berada di rumah hari ini. Bahwa pasangan kita, yakni suami adalah laki-laki yang memiliki hobi atau kegemaran yang patut untuk didukung dan diapresiasi. Bila tidak, akan menimbulkan sedikit goncangan, badai halilintar, dan hantaman gelombang pada bahtera rumah tangga kita.

Hallo, Gengs! Apa kabar weekend-mu hari ini?

Selama enam hari kita menunggu. Lelah dan penat, serta badan yang tidak sabar meminta rehat, sekadar jalan-jalan. Mungkin, suami mau berbesar hati sebentar saja, handle anak dan biarkan istri mager barang beberapa jam.

Atau ajak kita beli penganan pengganjal perut, agar weekend tidak diburu-buru untuk masak. Kalau bisa, minta libur deh, satu hari saja tanpa dramatisasi harian yang menguras kewarasan jiwa. Ingin sesekali emak nge-drakor.

Gak perlu seharian lah. Terpenting bisa melepas emosi, sekedar mengisi cangkir kebahagiaan yang sudah ledis isinya. 

Eh, pak suami dengan wajah tanpa dosa. Dengan perlengkapan serba hebat, seperti raider yang siap untuk bertempur. Wajah lugu nan kelimis itu menyodorkan tangan ngajak salaman, sambil berkata dengan nada enteng,

"Ma, izin mancing dulu, ya. Sama teman-teman kantor, kok. Ada Pak Kepala Bagian juga. Malu, kalau tidak ikut partisipasi. Nanti, disangka tidak loyalitas."

Dia sama sekali gak peduli tuh, anaknya nangis jejeritan mau digendong. Istrinya pegang sapu dan kain pel. Baju baru sebagian yang selesai dicuci, belum tersentuh buat dijemur.

Rumah berantakan, mainan anak berserakan, gas habis, dan galon kering kerontang minta diisi.

Lihat istrinya yang melotot tanpa ekspresi. Saking sudah kehabisan kata-kata dan juga air mata. Dia mengambil tangan istrinya untuk cium tangan, sekedar pengabsahan atas ijin yang tidak mungkin bisa dikantongi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline